Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima budayawan yang tergabung dalam wadah Mufakat Budaya Indonesia di bawah pimpinan Radhar Panca Dahana di Gedung MPR RI Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menyambut baik pemikiran budaya kebangsaan yang disampaikan para budayawan tersebut demi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Suara dan usulan dari kalangan budayawan sangat penting agar lebih berbudaya dan beradab di tengah maraknya radikalisme, terorisme, keringnya pendidikan,” ujar Zulkifli Hasan di sela-sela pertemeuan tersebut di Gedung MPR, Senayan, Rabu (20/1/2016).
Zulkifli juga mengungkapkan, masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang plural seharusnya sudah berperilaku saling menghormati, menghargai, toleransi, dan mampu bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara.
"Tapi, faktanya kita terus konflik. Karena itu MPR mengajak semua elemen terutama kalangan Budayawan untuk sama-sama mensosialisasikan 4 pilar bangsa," ujar Zulkifli.
Baca Juga
Karena itu kata Ketua Umum DPP PAN itu, menambahkan, bahwa saat ini terjadi 'kekeringan' di semua aspek kehidupan termasuk perundang-undangan, sehingga bangsa ini harus menggali budaya bangsa termasuk dari 4 Pilar bangsa yang sudah menjadi konsensus, kesepakatan bersama dan harus menjadi perilaku.
"Butuh kekuatan dan kerjasama untuk menjadikan nilai-nilai pancasilan dan 4 pilar bisa teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Zulkifli.
Sementara itu, Budayawan Radhar Panca Dahana menegaskan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi bangsa saat ini utamanya bidang sosial politik, ekonomi, pendidikan, kesenian yang lebih identik sebagai hiburan, ketidakadilan dan sebagainya.
"Indonesia ini masih bangga sebagai tempat sampah. Di mana berbagai budaya dari seluruh penjuru dunia menjadi satu dan tumbuh seebagai budaya baru yang dibanggakan. Sehingga kita kehilangan identitas sebagai bangsa," ujar Radhar.
Hadir dalam pertemuan itu Teguh Esha (Ali Topan), Bambang Widodo Umar, Suhadi Sandjaja, Suko Hardjana, dan sejumlah budayawan lainnya.