Liputan6.com, Jakarta - Meski jadi korban teror bom Jakarta dan harus menjalani perawatan intensif, warga negara asing (WNA) asal Jerman, Frank Feulner, tidak ingin meninggalkan Indonesia.
Ia tidak takut akan aksi teror. Bahkan ia meminta agar izin tinggalnya di Indonesia tetap diperpanjang.
"Saya tidak trauma. Saya tidak ingin pindah dari Indonesia, saya tidak takut. Saya berharap mendapat izin dari pemerintah untuk tetap tinggal di sini," ujar Frank Feulner, sebelum meninggalkan RS Abdi Waluyo, Kamis (21/1/2016) pagi.
Ia dirawat selama satu minggu akibat luka yang dideritanya. Frank kehilangan rambut dan matanya mengalami luka serius. Namun, ia berpesan kepada warga Indonesia untuk tidak takut dengan terorisme.
"Saya menyampaikan ke warga Indonesia dan Jakarta agar tidak takut," ujar dia dengan bahasa Indonesia yang tak fasih.
Baca Juga
Frank masih harus menjalani perawatan. Sebab, luka yang dialami membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.
"Sekarang sudah baik dan saya diberi izin pulang, tapi tentu masih ada terapi lanjutan. Operasi mata, kepala dan tendon sudah sukses," ujar Frank.
Frank adalah satu di antara 27 korban luka-luka akibat bom dan aksi tembak-menembak di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu. Saat kejadian, Frank tengah menikmati kopi bersama temannya asal Belanda, Johan Kieft.