Liputan6.com, Jakarta - Korban kopi maut Wayan Mirna Salihin sejatinya akan melanjutkan bisnis ayahnya. Tapi takdir berkata lain, ia mengembuskan napas terakhir usai ngopi cantik dengan temannya di Olivier Cafe Grand Indonesia.
Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna merupakan pengusaha kurir dokumen internasional dan beberapa usaha lainnya yang mempekerjakan ribuan karyawan. Dia telah berniat memberikan salah satu perusahaan pada putrinya.
"Dia (Mirna) kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya. Saya baru kasih salah satu, sudah kejadian kayak gini," ujar Darmawan, Kamis (21/1/2016).
Ia menyesalkan kematian putrinya yang diduga diracun. Menurut dia, putrinya itu memang sedikit keras namun disayang teman-temannya.
Baca Juga
"Dia anak baik, sehat sekali. Banyak temannya, cuma orangnya agak keras," kata Darmawan.
Sepengetahuan Darmawan, anaknya sangat cekatan dan mengutamakan keselamatan. Soal bepergian saja, Mirna tak mau asal-asalan. Apalagi soal minuman.
"Mirna jarang pergi sendiri. Ke mana-mana selalu diantar suaminya," kata Darmawan.
Namun, saat ngopi cantik Mirna tak ditemani suaminya. Tapi, suaminya tak jauh dari lokasi. "Enggak, suaminya ada bisnis, ada kerjaan," kata Darmawan.
Saat Mirna kejang-kejang dan kritis di klinik Grand Indonesia, suaminya datang dengan cepat dan langsung meminta agar istri yang baru dinikahinya itu langsung dirujuk ke rumah sakit.