Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) sudah memasuki tahap pengadilan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dijadwalkan bersaksi di pengadilan.
Pria yang karib disapa Ahok itu mengatakan, jaksa sudah meminta dirinya untuk bersaksi di pengadilan. Tapi, Ahok tidak menyebutkan akan bersaksi untuk siapa, mengingat tersangka kasus UPS lebih dari satu orang.
"Oh iya iya. Jaksa mau minta bantu kita untuk bantu saksi yang memberatkan tersangka. Karena kan di situ kita yang bocorin kan ada permainan kan, termasuk BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengatakan ada siluman dan saya juga merasa kaget kan. Makanya saya copot inspektorat, saya kaget gitu lho," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Baca Juga
Permainan itu sudah dicurigai sejak penyusunan APBDP 2014. Mantan Bupati Belitung Timur itu sudah meminta Inspektorat untuk mencoret kegiatan tak perlu. Nyatanya masih muncul juga.
"Makanya begitu dengar kesaksian di pengadilan, saya jadi tahu ternyata kepala dinas pendidikan yang lama termasuk sekda tahu lho. Kan di pengadilan ngomong. Nah makanya jaksa pengen saya menguatkan itu. Setelah itu bisa ada tersangka baru saya kira," jelas Ahok.
Ayah 3 anak itu memastikan akan datang dalam kesaksian di pengadilan. Ahok sangat ingin membongkar alur korupsi itu.
"Saya sih tunggu aja. ‎Saya sih kapan aja datang. Saya mau bongkar. Kan saya yang laporin. Saya sudah kesal," pungkas Ahok.