Sukses

11 Pengeroyok Polisi di Berlan Matraman Diburu

Ade Badak membacok Kanit Satres Narkoba Iptu Heriadi Prabowo dan menyerukan komplotannya menyerang polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto mengatakan, Tim Satgas Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Timur serta Tim Khusus Polda Metro Jaya masih mengejar 11 anggota komplotan Priyooza Wijaya alias Ade Badak (39), pengeroyok polisi saat menggerebek bandar narkoba di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Eko, 4 rekan Ade Badak sehari-hari berkeliaran dengan senjata tajam, air softgun serta senjata api.

"Masih ada 11 orang lagi (pengeroyok yang belum tertangkap), di antaranya 4 pelaku membawa sajam (senjata tajam) dan 1 membawa senjata api, kemudian airsoft gun," ujar Eko di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Senjata api yang dipegang salah satu terduga pelaku, tambah Eko, adalah milik Iptu Prabowo yang dinyatakan hilang pasca-penggerebekan narkoba di rumah Oma Yola, Senin sore 18 Januari 2016. Iptu Prabowo dibacok saat menjalankan tugasnya.

"Karena 1 senjata api milik Iptu Prabowo masih dipegang oleh (terduga pelaku) inisial M," tandas dia.


Priyooza Wijaya (39) otak dibalik penyerangan terhadap Tim Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dan informannya saat penggeledahan di rumah bandar narkoba Oma Yola (51) tewas setelah timah panas aparat menembus dadanya.

Pria yang akrab dipanggil Ade Badak ini diketahui membacok Kanit Satres Narkoba Iptu Heriadi Prabowo dan menyerukan kepada komplotannya yang berjumlah 15 orang untuk menyerang anggota kepolisian yang saat itu menggeledah rumah Oma Yola.

Akibatnya seorang anggota kepolisian Bripka Taufik Hidayat dan informannya Jerry alias Cibe meninggal dunia setelah mencoba kabur dari terjangan Ade cs, dengan melompat dari lantai 2 rumah Oma Yola ke dalam Sungai Ciliwung. Jasad keduanya ditemukan di Kali Jatibaru, Cideng, Jakarta Pusat pada Selasa 19 Januari 2016.