Sukses

Munaslub Golkar Digelar, Ini Calon-calon Pengganti Ical

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menyiratkan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menyatukan Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menyiratkan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menyatukan partai berlambang beringin itu. Jika terjadi, Ical akan mundur.

Nama-nama pengganti Ical pun mulai bermunculan. Salah satunya Wakil Ketua MPR Mahyudin yang berniat maju dan mengungkap siapa saja calon pesaingnya.

"Saya dari awal, prinsipnya asal dengan aturan AD/ART, bisa dilaksanakan dan akuntabel, saya siap maju sebagai Ketua Umum. Saya dengar saudara saya dan sahabat saya, ada nama Pak Idrus, Akom, ada Pak Aziz. Kita lihat perkembangannya. Ada juga Pak Agus Gumiwang, Pak Priyo Budi Santoso," ujar Mahyudin di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Meski demikian, Mahyudin menyampaikan, masih belum ada kesepakatan mutlak dari daerah terkait Munaslub.

"Daerah ini masih terbagi. Ada yang menginginkan. Semua juga nanti tergantung DPP dan Pak Ical juga. Jadi kita tunggu saja. Kalau dari pidato, arahnya Munaslub. Kalau mMunaslub, saya juga mungkin ikut. Kita butuh pemimpin segar," ungkap dia.

Mahyudin menegaskan, jika nanti maju, maka akan menyatukan semua faksi yang ada di Golkar. "Langkah prioritasnya, faksi yang selama ini bertikai, semua kelompok, semua kader, disatukan kembali. Agenda ini 2017 dan pileg 2019. Dan ini yang disiapkan," ungkap dia.

Sementara itu, di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, justru terkesan malu-malu terkait pencalonannya. "Saya mengalir tanpa terhanyut. Jadi mengalir saja, asal jangan terhanyut," pungkas Idrus.

Sebagian DPD Golkar Setuju Munaslub

Hasil sementara pandangan umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar dalam Rapimnas yang digelar di JCC, Senayan, sebanyak 13 DPD mendukung diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Sementara, 2 DPD Golkar dari Kalimantan Timur dan Bali menolak.

"Saya selaku tuan rumah Munas 2014, saya melihat apa yang terjadi dan itu berjalan sebagaimana mestinya. Karena itu, saya menolak adanya Munaslub diselenggarakan," ujar Ketua DPD Bali yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Minggu (24/1/2016).

Bukan hanya DPD, tetapi organisasi sayap juga mempunyai hak suara menggunakan pendapatnya. Salah satu organisasi sayap partai Golkar, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) mendukung Munaslub.

Ketua Umum KPPG, Ulla Nuchrawaty mengatakan apa yang dilakukan oleh Ical adalah sikap asli Partai Golkar yang rela berkorban demi bangsa dan negara.

"Kita sadar pidato politik yang disampaikan ketum adalah sejatinya Golkar, dia harus menahan egonya, dia harus menahan apa yang menjadi kehendaknya, karena demi bangsa Indonesia, dia menekan egonya" kata Ully.

Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Ical, merekap hasil pandangan umum tersebut. "Sampai sekarang baru 19 yang sudah menyampaikan (dari DPD dan organisasi sayap). Saya melihat disana 13 daerah setuju, dimana sebelumnya akan sependapat pada keputusan daripada Rapimnas ini," ungkap Ical.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham pun menyampaikan, hasil pandangan umum DPD ini akan dibahas dalam rapat pleno partai.

"Pemandangan para daerah ini dibawa dalam rapat komisi organisasi. Dalam komisi nanti akan rapat lagi, kemudian hasilnya dibawa ke dalam rapat pleno. Di sana akan ada perdebatan, setuju (ya jalan) kalau tidak bisa dicari solusinya. Intinya 3 prinsip nanti kalau setuju, kemudian pelaksananya siapa, tentu dengan waktu dan di mananya," pungkas Idrus.