Liputan6.com, Situbondo - Susiawanto, guru SD yang melarang murid-muridnya sungkem pada orangtua akhirnya meminta maaf setelah dipanggil dan dimintai klarifikasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan TNI. Berita ini mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (25/1/2016).
Sebelumnya Susiawanto melarang murid-muridnya memberi hormat pada bendera merah putih dan melarang mereka sungkem atau sujud kepada orangtua.
Baca Juga
Momen Prabowo Subianto Beri Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024 pada Mbah Guru Matematika dan Pendiri Gubuk Baca
Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi
7 Pernyataan Prabowo saat Hadiri Peringatan Hari Guru, Beri Penghargaan hingga Umumkan Kenaikan Gaji Guru
Baca Juga
Sementara itu, ribuan karyawan PT Timah Tbk berunjuk rasa di Pangkal Pinang menuntut jajaran direksi mundur.
Advertisement
Mereka menuding kinerja direksi sangat buruk sehingga PT Timah TBK rugi besar dan terancam bangkrut karena terlilit utang Rp 2.3 triliun. Mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan bila perusahaan BUMN itu benar-benar bangkrut.
Beralih ke Jembrana, Bali. Putusnya jembatan utama di Desa Tukadaya yang menghubungkan Denpasar dan Gilimanuk berdampak pada pengguna jalan seperti truk barang.
Sebagian sopir truk dari Jawa tujuan Denpasar dan Lombok enggan melalui jalur alternatif Singaraja, karena banyaknya pohon dan jalan yang sempit sehingga dapat membahayakan truk dan pengemudi.
Â
Â