Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polda Metro Jaya meminta bantuan Australia Federal Police (AFP) untuk mengorek informasi terkait kehidupan Jessica Kumala Wongso. Dia adalah salah satu saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Mirna dan Jessica pernah tinggal di Australia. Keduanya berkenalan ketika sama-sama kuliah di Billy Blues College, Sydney, Australia.
"Salah satu saksi itu kan tinggal di sana, kerja. Di situ kita ingin mengetahui track record-nya (rekam jejak)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Latar belakang kehidupan saksi tersebut, ujar Iqbal, nantinya akan disandingkan dengan keterangannya selama menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Informasi terkait sepak terjang Jessica di Australia ini pun akan dicocokkan dengan fakta-fakta yang dikantongi polisi.
Baca Juga
"Bagaimana backgroud profilnya. Untuk melengkapi alibi-alibi yang selama ini sudah ada," kata Iqbal.
Polisi membenarkan kabar tentang latar belakang Jessica yang pernah bekerja di perusahaan bidang kimia saat tinggal di Australia.
Dalam proses penyidikan atas kematian tak wajar Mirna yang ditangani Polda Metro Jaya, Jessica sudah 5 kali diperiksa. Metode interogasi yang diterapkan polisi kepada lulusan Desain Grafis Billy Blues Collage itu pun khusus, karena menghadirkan 3 ahli psikiatri forensik dari Biro Psikologi Mabes Polri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan alasan anak buahnya menghadirkan psikiatri dari Polri lantaran ingin mengorek keterangan sejujur-jujurnya dari anak bungsu Imelda dan Winardi Wongso tersebut.