Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar sebagai parpol yang pendiri Koalisi Merah Putih (KMP) yang sebelumnya berseberangan dengan pemrintah, kini resmi bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Kabar reshuffle kabinet jilid dua pun kembali berhembus seiring merapatnya partai berlambang beringin pada kekuasaan. Sejumlah kader Golkar pun sudah disiapkan untuk menduduki sejumlah kursi kabinet.
Bendahara Umum Partai Golkar munas Bali, Bambang Soesatyo, menyebutkan Golkar pasti siap memberikan kader terbaiknya untuk duduk di kursi menteri Jokowi, karena bagaimanapun, partainya berkepentingan untuk berperan di dalam kabinet.
Bambang juga mengatakan, partainya berkepentingan untuk berperan di dalam kabinet. Karena itu, dia menyatakan Golkar pasti siap memberikan kader terbaiknya untuk duduk di kursi menteri Jokowi.
"Sebelumnya kan sudah banyak sinyal reshuffle. Karena itu, Golkar berkepentingan ikut berperan bersama Pemerintah manakala kadernya diminta untuk memperkuat formasi kabinet kerja," kata politisi yang akrab disapa Bamsoet pada Liputan6.com, Rabu (27/1/2016).
Baca Juga
"Saya pernah mendengar bahwa Pak Ical sudah siapkan nama tapi saya enggak tahu siapa namanya," ujar Ketua Komisi III DPR ini.
Bamsoet juga menilai, bahwa perombakan kabinet pasca Golkar masuk di gerbong pemerintah akan nanti menjadi penderitaan bagi partai lain.
"Yang jelas reshuffle itu hak prerogatif presiden dan bukan urusan kita. Tapi itu bisa jadi derita partai lain," kata Bamsoet sedikit berseloroh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).
Dituturkan Bamsoet, dengan masuknya dua partai KMP (PAN dan Golkar) ke pemerintahan Jokowi-JK, akan merubah peta politik di negeri ini.
Advertisement
Menurut dia, justru selama ini yang lebih banyak mendukung adalah partai Koalisi Merah Putih (KMP) ketimbang partai pendukung pemerintah.
"Pasti situasinya berubah. Justru yang mendukung penuh itu sebenarnya partai oposisi bukan partai pendukung pemerintah. Bisa juga dibaca, bahwa Jokowi sedang membangun peta politik baru di luar KIH dan KMP. Dia udah dapat PAN dan sekarang Golkar," tandas dia.