Sukses

Pengacara Jessica: Celana yang Dibuang Jangan Dibesar-besarkan

Celana Jessica, kata dia, mengalami robek saat membantu mengangkat Mirna yang sedang pingsan usai menyeruput kopi.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mencari-cari celana Jessica Kumala Wongso, saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Celana tersebut telah dibuang karena robek. Pengacara Jessica menilai, dicarinya celana sebagai barang bukti sebagai tindakan yang tidak masuk akal.

"Apa sih korelasinya celana dengan racun sianida itu tadi?" tanya pengacara Jessica, Wahyudi Wibowo Sukinto, Jakarta, Kamis (28/1/2016) siang.

"Kalau racunnya itu ada di celana Jessica dan tumpah, harusnya paling tidak kaki Jessica melepuh lah karena efeknya," sambung dia.

Wahyudi menjelaskan, Jessica kooperatif dan sudah memberikan keterangan sangat jelas di kepolisian. Bahkan, saat pemeriksaan, kliennya sudah diperiksa secara detail oleh polwan dan tidak ditemukan bekas luka.

"Jadi apa korelasinya celana itu? Jika dibesar-besarkan terus," tanya pria yang disapa Yudi itu.


Celana Jessica, kata dia, robek saat membantu mengangkat Mirna yang sedang pingsan usai menyeruput kopi.

"Kalau Jessica mau rekayasa, kasih saja celana yang lain. Itu kan selesai. Celananya robek di selangkangannya," tegas Yudi.

Sementara, dari pantauan Liputan6.com, saat ini rumah Jessica kosong dan dikunci. Ia beserta keluarga dan kuasa hukumnya meninggalkan rumah, menuju stasiun televisi swasta untuk wawancara eksklusif.

Jessica Kumala Wongso, merupakan saksi kunci kematian Mirna Wayan Salihin. Mirna meninggal usai menyeruput kopi di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari lalu.

Hasil penyelidikan kepolisian, kopi yang diminum Mirna diduga mengandung sianida. 2 teman Mirna, Jessica Kumala Wongso dan Hanny ada di meja yang sama saat peristiwa terjadi.