Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menyampaikan pesan bahwa masyarakat jangan mudah terjebak pada provokasi dan dijebak menjadi terroris. Hidayat pun menyarankan supaya antar sesama lebih sering menjalin komunikasi dan silaturahmi.
Menurut Hidayat Nur Wahid, bila kita menyendiri atau tidak mau berkomunikasi itu akan sangat bahaya. Karena orang yang menjadi terroris cenderung selalu menyendiri dan tidak mau
berkomunikasi dengan pihak lain. Misalnya ketika di masjid mereka tidak mau berkomunikasi dengan jamaah, kyai, dan rekan-rekannya yang lain.
“Orang yang menjadi terroris karena mereka tidak pernah berhubungan dengan masyarakat,” papar Hidayat saat menerima mahasiswa KAMMI di ruangan kerjanya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/1).
Advertisement
Politisi PKS ini juga mengatakan dirinya tidak setuju jika Islam disebut identik dengan radikalisme dan terorisme. Menurutnya, Islam tidak mengajarkan radikalisme dan terorisme bahkan senantiasa menganjurkan agar umatnya menjadi pribadi yang bermanfaat.
“Islam mampu menjadi rahmat bagi semua, bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Perihal pentingnya silaturahmi ini sangat ditekankan Hidayat kepada mahasiswa KAMMI Jakarta Selatan yang baru terbentuk di akhir tahun 2015.
Hidayat Nur Wahid menuturkan dengan konsolidasi maka mereka akan tahu apa kendala yang biasa dihadapi dan apa program yang bagus untuk dikembangkan dan diteruskan.
“Lakukan konsolidasi internal,” ujar Hidayat Nur Wahid.
Ditegaskan oleh Hidayat Nur Wahid, sebagai calon pemimpin, para mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI harus belajar disiplin dan tepat waktu. Sikap malas-malasan harus ditinggalkan.
“Disiplin penting agar sukses dan jangan bikin orang kecewa,” ujarnya.