Liputan6.com, Jakarta - Saat kasus Gafatar mengemuka dan borok organisasi itu terungkap, seorang pria warga Gorontalo justru bersyukur. Pria berinisial JK ini mengaku sebagai bekas pengikut Gafatar, yang telah lebih dulu meninggalkan Tanah Harapan di Kalimantan, untuk kembali ke keluarga.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (29/1/2016), saat itu upaya JK kabur dari pemukiman Kampung Mendung di Kecamatan Muwaralawa, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, kerap gagal. Akhirnya pada Desember 2015, bersama istri dan anaknya ia berhasil kabur kembali ke kampung halaman.
Baca Juga
Salah satu alasannya meninggalkan Tanah Harapan karena tujuan Gafatar tidak sesuai dengan yang disampaikan para pengurus. Ia bercerita, dana yang dikumpulkan dari hasil bertani ternyata digunakan untuk membeli senjata guna keperluan berperang.
Advertisement
Sementara, kasus pemulangan mantan Gafatar juga menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sebagian memang sudah tidak memiliki KTP, bahkan rumah tinggal.
Pemprov akan berusaha mengembalikan mereka kepada keluarga. Namun Gubernur juga menyiapkan alternatif rusun untuk mereka.
Sebanyak 13 mantan anggota Gafatar asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kamis sore tiba di kantor Kecamatan Watang Sawitto. Meski keluarga tahu rencana kedatangan mereka, tak ada satupun anggota keluarga yang menyambut mantan Gafatar ini.
Mereka juga bingung karena tidak lagi memiliki tempat tinggal. Untuk sementara, mereka dititipkan ke salah satu rumah keluarganya di Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap.