Liputan6.com, Medan - Suasana mencekam masih terlihat di sejumlah basis 2 organisasi massa (ormas) pascabentrokan di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu sore tadi. Apalagi, massa Ikatan Pemuda Karya (IPK) Medan Timur dan Pemuda Pancasila (PP) sempat saling bakar kantor kader di sejumlah kawasan seperti Jalan Asia dan Jalan Brigjen Katamso.
Pantauan Liputan6.com hingga Sabtu (30/1/2016) malam, Kantor DPW PP Sumut yang terletak di Jalan Thamrin dijaga sekelompok orang berpakaian sipil. Mereka mengantisipasi adanya serangan susulan. Sementara Kantor DPC PP Kota Medan di Jalan Sutrisno, juga dijaga ketat.
Menurut seorang warga bernama Suhendra, bentrokan berawal ketika kelompok OKP IPK Medan Timur berkonvoi menuju pelantikan kader di Jalan Pelajar, Medan Denai. Setibanya di Jalan Thamrin, mereka diduga diserang oleh kelompok ormas lainnya hingga mengakibatkan seorang tewas dan 5 orang terluka.
Korban meninggal dunia bernama Monang Hutabarat, Ketua Ranting IPK Kelurahan Kampung Durian, Kecamatan Medan Timur. Pria berusia 45 tahun ini tewas setelah sempat dilarikan ke RS Permata Bunda, Medan.
Baca Juga
Sementara itu 5 korban luka-luka akibat bentrokan yang terjadi di kawasan Jalan Thamrin, dirujuk ke Rumah Sakit Bunda Thamrin, Jalan Sei Batanghari. Sebelumnya, kelima korban sempat mendapatkan perawatan di Jalan Sisingamangaraja, Rumah Sakit Permata Bunda.
5 Korban Cedera
Kelima korban tersebut adalah Dedi, Rudi, Eki, Dela, dan Riza. Sebagian besar luka yang diderita mereka berada di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul dan lemparan batu saat terjadi bentrokan antarormas tersebut.
Dari kelima korban, 2 korban dinyatakan telah dipulangkan ke keluarga masing-masing. Namun pihak rumah sakit maupun sejumlah kerabat enggan berkomentar terkait perkembangan nasib 3 korban lainnya.
"Dua sudah pulang, ngapain tanya-tanya," ucap seorang pria berbadan tegap saat disambangi ke RS Thamrin, Medan, Sabtu malam.
Personel Polres Medan dan Polsek Medan Area turun ke lokasi untuk mencegah bentrok susulan antarormas. Sejauh ini aparat kepolisian juga masih mendata jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan.
"Jumlah pasti korban tewas dan luka masih diselidiki," ujar Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Advertisement