Liputan6.com, Jakarta - Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila sebagai landasan adalah harga mati. Karena itu, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas terbesar di Indonesia secara konsisten berjuang untuk menanamkan ideologi ini ke desa-desa agar dihayati dan diamalkan.
Kerja menanamkan Pancasila dan merekatkan NKRI ini pun dijalankan bersama-sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Sebagai Nahdliyin, Menteri Marwan mengaku sangat memahami bahwa pemahaman tentang Islam nusantara sangat efektif dalam menanamkan pemahaman Pancasila bagi masyarakat di desa.
Advertisement
"Inilah sebabnya, kita harus menggaungkan cinta NKRI baik secara fisik maupun idiologi ke desa-desa. Jangan sampai globalisasi membuat kecintaan pada Tanah Air tergerus," ujar Menteri Marwan saat menghadiri Haul NU ke-90 di Jakarta, Sabtu 30 Januari 2016 malam.
Baca Juga
Menteri Marwan menambahkan, Nahdliyin yang mayoritas berada di kampung-kampung harus kembali merefleksikan makna Pancasila dan NKRI yang harus terus dihidupkan. Apalagi NU juga memiliki Pagar Nusa --perguruan silat milik NU yang terkenal dengan ilmu kanuragan -- yang mampu bergerak tangkas mengawal Pancasila dan menangkal radikalisme.
"Pagar Nusa sebagai pendekar NU harus segera dimunculkan di seluruh Provinsi Indonesia hingga ke desa-desa," ujarnya lagi.
Tokoh asal Pati Jateng itu meyakini bahwa Pagar Nusa mampu menggaungkan gerakan cinta NKRI baik secara fisik maupun ideologis. "Saran saya, gerakan ideologis cinta NKRI dimulai dari desa-desa. Saya sangat yakin ini bisa," jelasnya.
Marwan juga mengingatkan bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan serius, ditandai dengan munculnya berbagai ideologi yang melenceng dari semangat NKRI dan Pancasila.
"Gerakan ideologi di luar Pancasila tersebut muncul dari kesalahan persepsi memaknai," pungkas Marwan.