Liputan6.com, Jakarta - Staf ahli DPR, Dita Aditia Ismawati, melaporkan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan pemukulan.
Anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Wibi Andrino yang mendampingi Dita mengatakan, tidak ada motif apapun laporan Dita‎ ke kepolisian. Pihaknya hanya ingin memberikan rasa keadilan, terlebih Dita dan dirinya teman satu partai.
"Ini kita mau mengangkat asas keadilan, ada seorang wanita dipukul, gitu loh. Ini jangan sampai terjadi lagi," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Wibi menjelaskan, saat ini perempuan 27 tahun itu mengalami depresi pascapelaporan dugaan penganiayaan itu kepada kepolisian.
‎"Sekarang si Dita depresi, enggak mau apa-apa, enggak mau ketemu orang," ungkap dia.
Baca Juga
Kondisi Dita, kata Wibi, juga masih lebam di sekitar matanya, yang diduga akibat pemukulan Masinton. "Lukanya masih ada, masih bengep, bola matanya masih merah kayak darah gitu," sambung dia.
Sementara ketika dikofirmasi, Masinton membantah melakukan dugaan pemukulan kepada staf ahlinya. Dirinya justru menduga ada motif politis di balik pelaporan itu.
"Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadianya itu 21 Januari 2016, sudah mau 10 hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton, Sabtu 30 Januari 2016.
Staf ahli DPR, Dita Aditia Ismawati melaporkan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, terkait dugaan tindak pidana penganiayaan Sabtu kemarin.
Advertisement