Liputan6.com, Bandung - Dengan organ tubuh tak lagi lengkap, para korban penjualan ginjal kini harus melalui hari-hari mereka dengan berbagai keluhan.
Tidak hanya merasakan sakit pada bagian rongga perut, mereka juga kerap mengalami mual, muntah bahkan ketahanan tubuh pun merosot.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (3/2/2016), mengetahui beberapa korban berasal dari wilayah Jawa Barat, petugas Dinas Kesehatan berencana mendata sekaligus memeriksa kondisi kesehatan para korban.
Advertisement
Baca Juga
Praktik jual beli ginjal diduga melibatkan sindikat perdagangan organ tubuh, karenanya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meragukan ada dokter yang mau terlibat dalam sindikat.
Lebih lanjut Adib Khumaidi mengingatkan warga masyarakat untuk tidak mengambil jalan pintas, karena kondisi tubuh dapat berubah drastis akibat organ tubuh yang tidak lengkap seperti satu ginjal.
HS, --seorang yang diduga terlibat sinidkat penjualan organ tubuh menuturkan ia menjual ginjal seharga Rp 225 juta, dari jumlah tersebut para korbannya hanya menerima Rp 70-80 juta.
Kini polisi masih terus menyelidiki kasus penjualan organ tubuh, termasuk memeriksa 3 orang saksi dari 3 rumah sakit yang diduga membantu HS. Sejauh ini korban HS sudah mencapai 11 orang.
Â
Â