Sukses

Reaksi Jessica Lihat Jasad Mirna, Cantik Ya...

Ketenangan Jessica membuat ayah Mirna takjub. Apalagi saat melihat Mirna sudah tak lagi bernyawa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketenangan Jessica Kumala Wongso membuat ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin, takjub. Apalagi saat Jessica melihat Mirna sudah tak lagi bernyawa.

"Saat itu saya menuju RS Abdi Waluyo. Saya kaget lihat Mirna sudah kaku begitu," ujar Edi dalam Indonesia Lawyers Club, Selasa, 2 Februari 2016.

Edi pun bertanya-tanya mengapa Mirna bisa meninggal. Setelah diberi tahu Mirna baru saja minum kopi, Edi tak habis pikir kenapa kopi bisa merenggut nyawa Mirna. Apalagi selama ini Mirna sehat, tidak ada penyakit.

"Begitu saya lihat Mirna, langsung saya bikin pernapasan buatan. Saya bilang..., 'Mir bangun, ini Papa. Mendingan saya mati. Papa yang mati sekarang enggak apa-apa, kamu hidup, bangun, denger Papa," tutur Edi.

Menurut Edi, saat diberikan napas buatan, Mirna mengorok dan mengembuskan napas terakhir. Edi lalu mencoba memompa jantung Mirna. Seingat Edi, saat itulah Jessica menghampiri jasad Mirna.

"Dia itu dengan tenangnya datang, nyamperin ke mayatnya Mirna itu, yang saya lihat sudah tak bernyawa. 'Eee... Om, Mirna meninggal ya? Eee... cantik ya Mirna," cerita Edi sambil menirukan ucapan Jessica.

Edi terperanjat, lantas bertanya, "Loh, kamu siapa?"

"Saya Jessica, Om," sahut Jessica seperti ditirukan Edi.

"Loh, anak saya meninggal minum apa ini?" tanya Edi kepada Jessica.

"Kopi Vietnam," jawab Jessica seperti ditirukan Edi.

2 dari 3 halaman

Mulut Mirna Hitam

Edi kemudian menyadari Mirna meninggal karena diracun. Hal itu diketahuinya karena mulut Mirna hitam. Edi lalu meminta menantunya atau adik ipar Mirna membeli kopi Vietnam yang sama dari Olivier Cafe, Mal Grand Indonesia.

Beberapa saat kemudian, kata Edi, sang menantu kembali membawa kopi Vietnam. Edi lalu mencicipinya dan tidak ada masalah. Edi pun menghampiri Jessica.

"Begitu saya samperin, dia kayak orang panik. Dia langsung napas hah... hah... hah... Saya bilang, kenapa? Jessica kenapa kamu? Saya takut nih anak kena (racun juga) lagi. Terus saya tanya, kamu juga ikut ya? (Jessica menjawab) Ikut, jadi bertiga, Oom," tutur Edi mengutip jawaban Jessica.

"Lalu saya bilang, ini anak saya minum racun, mati. Kamu minum apa? Kan sama? (Jessica menjawab) Enggak, saya minum mineral, Oom," kata Edi menirukan ucapan Jessica.

Menurut Edi, jawaban Jessica minum air mineral merupakan kebohongan pertama. Sebab ternyata Jessica memesan dan minum coctail, bukan air mineral.

"Terus saya tanya Hanny, Han, kamu minum apa? (Hanny Juwita Boon menjawab) Saya enggak keburu minum, Oom. Dua-duanya diminum sama Jessica. Enggak tahu Oom minumannya apa," ucap Edi menirukan jawaban Hanny.

3 dari 3 halaman

Jessica Tak Menangis

Sementara itu, lanjut Edi, Jessica terlihat megap-megap. Lalu sekretaris Edi, Ida Andi, menghampiri Jessica dan meminta agar Jessica bersikap tenang jika ada asma. Jessica menurut Edi lalu menjawab, "Iya, Mbak."

"Terus yang saya kaget, setelah dia bilang asma-asma begitu, tahu-tahu dia berdiri, dia lompat begitu. Lah, nih anak kok sehat nih. Enggak asma. Terus jalan, dia kesandung. Kalau kita kesandung kan jatuh. Kalau dia mah lompat. Dia bisa lompat, main kungfu begitu," kata Edi.

Kaget melihat Jessica seperti itu, Edi kemudian berpikir Jessica tidak sakit. Edi kemudian memanggil Jessica.

"Jes, sini. Kamu sakit enggak sih? Ada berasa apa enggak? (Jessica menjawab) enggak, Oom, enggak," ucap Edi menirukan Jessica.

Edi kemudian melihat sikap Jessica begitu tenang. Edi pun mulai curiga dan melihat ada keanehan. Apalagi saat menyadari semua teman Mirna menangis, kecuali Jessica.

"Dia tenang saja gitu, sembari muter-muter ya. Saya mulai curiga, nih anak kenapa ya? Kok rada aneh nih. Saya baru liat tuh. Eh dia itu temen dari Australia yang mana tuh? Itu udah penuh tuh rumah sakit. Penuh temen-temennya si Mirna. Pada nangis semua. Hanya dia yang tidak. Satu-satunya yang saya perhatiin. Saya begitu lihat aneh, cuma saya tidak ada prasangka. Masak sih friend makan friend, gitu istilahnya anak-anak muda," beber Edi.