Sukses

Dita Asisten Pribadi Masinton Pernah Jadi Kader PDIP?

Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto berharap kasus Masinton tidak digunjingkan dan menjadi bola liar.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dilaporkan asisten pribadinya Dita Aditia Ismawati ke Bareskrim Polri, terkait dugaan penganiayaan. Kasus dugaan pemukulan ini juga dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Di tengah memanasnya kasus ini, beredar foto kopi kartu tanda aggota (KTA) PDI Perjuangan atas nama Dita Aditia Ismawati. Padahal, perempuan 27 tahun itu juga sebelumnya disebut-sebut sebagai kader Partai Nasdem DKI Jakarta.

KTA tersebut menyebutkan, Dita telah terdaftar sebagai kader PDIP sejak 20 Januari 2009.‎ KTA itu ditanda tangani Ketua DPD PDIP Boy Bernarti Sadikin, yang kala itu sebagi Ketua DPC PDIP DKI Jakarta Selatan. Termasuk Ketua PDIP Megawati Soekarno Putri dan Sekjen PDIP saat itu, Pramono Anung.

Saat dikonfirmasi, Anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasdem Wibi Andrino yang mendampingi Dita mengatakan, asisten pribadi Masinton itu tak mau menanggapi isu-isu yang membuat akar masalah dugaan penganiayaan itu justru hilang.

"Saat ini. Apapun itu bentuknya, jangan tergiring opini menjadi politik. Marilah kita hargai korban," kata Wibi saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Wibi mengaku belum mengetahui foto kopi KTA PDIP yang diduga milik Dita itu menyebar ke publik. Ia berharap, kasus ini berjalan secara profesional.

Dia berharap masyarakat tidak ikut berspekulasi atau  menyudutkan Dita, karena kliennya merupakan korban. "Saya belum lihat itu barang. Kita tidak memberi tanggapan terhadap itu."

"Bahwasanya, hari ini sudah diserahkan semua ke LBH APIK dalam proses pidana. Mudah-mudahan masyarakat bisa melihat ini secara jelas dan terang ada perempuan yang diduga dianiaya," tegas Wibi.

Bola Liar

Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto berharap kasus dugaan penganiayaan Masinton terhadap Dita, tidak digunjingkan dan menjadi bola liar di masyarakat.

"Hal-hal seperti ini kan sebenarnya privasi. Maka penyelesaiannya secara pribadi, bukan untuk konsumsi publik," ujar Bambang.

Wakil Ketua Fraksi yang juga Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menambahkan, fraksinya sudah menerima klarifikasi dari Masinton. Dia berharap, Dita mencabut laporannya ke Bareskrim dan MKD, agar bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Saya sarankan ke Dita, selesaikan baik baik. Staf dengan anggota harus sinergis, saling memperkuat," imbau Hendrawan.

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dilaporkan asisten pribadinya Dita Aditia Ismawati ke Bareskrim Polri pada 30 Januari lalu. Dita mengaku dipukul hingga 2 kali di mata kananya pada 21 Januari lalu.

Sementara, Masinton ketika dikofirmasi membantah melakukan pemukulan tersebut. Dia justru menduga ada motif politis di belakang pelaporan itu.

"Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadiannya itu 21 Januari 2016, sudah mau 10 hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton, Sabtu 30 Januari lalu.