Sukses

Napi Tewas di Rutan Salemba Alami 4 Tusukan

Kedua pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban sudah disita.

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Pusat menyelidiki bentrokan 3 narapidana di Rutan Salemba yang mengakibatkan 1 tahanan tewas dan 1 luka-luka.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat Roma Hutajulu menyatakan, AH napi yang tewas dikeroyok K dan FD dalam insiden itu mengalami sejumlah luka tusuk di tubuhnya.

"Dua luka tusuk di bagian perut, 1 di dada, 1 di punggung," ujar Roma di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Kedua pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban sudah disita. Roma dan jajarannya tengah mengolah tempat kejadian perkara (TKP).


"Hasil penyelidikan dan olah TKP sementara, ditemukan 2 pisau. Kita akan selidiki dari mana asalnya pisau. Satu tersangka diamankan, yang 1 lagi (FD) dalam perawatan," kata dia.

Sempat ada keributan di rutan itu, tapi saat ini keadaan sudah kondusif. Setelah satu pleton polisi disiagakan.

"Nanti, mereka (penghuni rutan) akan dikumpulkan untuk pengarahan atas insiden itu. Proses penyidikan dan penegakan hukum terus dilakukan. Kita juga dibantu pihak rutan untuk memetakan supaya tak ada konflik berkelanjutan," jelas Roma.

Beda Sel

2 Pelaku pengeroyokan dalam bentrokan di Rutan Salemba tidak satu sel dengan korban. Dugaan sementara, pelaku kesal dan tersinggung.

K, salah satu pelaku adalah napi kasus pencurian dengan kekerasan. Sedangkan pelaku lainnya, FD, terjerat kasus pengeroyokan.

"K itu terlibat kasus 363. Kalau FD itu kasus 170," kata Roma.

AH sendiri adalah napi kasus pencurian dengan kekerasan. Bentrok terjadi di Blok G5 di Rutan Salemba. Ketiga tahanan tersebut mendekam di sel yang berbeda.