Sukses

3 Elite Golkar Datangi Menko Polhukam, Ada Apa?

Sembari menuju mobilnya, Aziz Syamsudin, kembali menolak memberi komentar.

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh internal Partai Golkar hingga kini belum juga tuntas, meski berbagai solusi damai sudah ditempuh. Partai berlambang beringin itu pun akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

Di tengah persiapan jelang munaslub, Menteri Hukum dan HAM Yassona H Laoly dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Aziz‎ Syamsuddin mendatangi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan siang tadi.

Yasonna tiba di Kantor Kementerian Kemenkumham sekitar pukul 13.25 WIB.‎ Turun dari mobilnya, politikus PDI Perjuangan itu langsung memasuki ruangan, tanpa memberi komentar kepada awak media.

Selang 5 menit kemudian, Aziz tiba. ‎Mantan Ketua Komisi III DPR yang baru saja dilaporkan Agung Laksono ke Bareskrim Polri, terkait terpilihnya sebagai Ketua Umum Kosgoro itu juga sama, langsung bergegas ke ruangan Kemenko Polhukam.

Tak diketahui pasti apa maksud kedatangan mereka ke Kemenko. Namun, sekitar pukul 14.20 WIB, Aziz keluar dari ruangan.

Sembari menuju mobilnya, pria yang mengenakan kemeja kuning ini kembali menolak memberi komentar. Dia tak bersedia ditanyai perihal kedatangannya ke Kemenko Polhukam.

"Enggak, enggak," ucap Azis, menolak diwawancarai awak media.

Sementara, Yasonna hingga sore hari masih berada di kantor Luhut. Tak diketahui, apakah Menkumham dan Aziz memiliki agenda yang sama. Tapi yang pasti, Luhut hari ini memiliki jadwal yang padat.

Dari susunan agenda Luhut hari ini, ada 2 politikus Partai Golkar lain yang memiliki jadwal bertemu dengan Luhut yang juga senior Golkar itu. Mereka adalah Yorrys Raweyai dan Nusron Wahid. Keduanya datang lebih awal ketimbang Yassona dan Aziz.


Calon Ketua Umum

Proses rekonsilisasi Golkar pada rapat perdana berjalan dengan suasana kekeluargaan. Bahkan, rapat yang nantinya akan menentukan munaslub itu, tidak diwarnai persaingan untuk duduk sebagai ketua umum.

Di antara nama yang disebut-sebut akan maju atau diusung, yakni Ketua DPP Golkar hasil Munas Riau, Agus Gumiwang. Namun, anak Ginandjar Kartasasmita itu mengajukan 1 syarat.

"Terlalu cepat itu. Nanti-nanti, ya. Tapi kalau ada Mas Indra (Ketua DPP Golkar Indra Bambang Utoyo), saya akan maju," kata Agus di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Mendengar pernyataan itu, Indra yang berada di tempat yang sama mengatakan, siap maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Meski pun usianya sudah di atas 60 tahun, tidak menjadi masalah buat dia.

"Iya, dong maju. Kan di AD/ART enggak disebut (soal batasan umur), masa enggak boleh maju. Kalau nama saya dimasukkan, ini tentu semakin membaik proses demokrasi di Golkar," ucap Indra.

Satu hal yang akan dibawa Indra, jika maju sebagai calon ketua umum, adalah menciptakan Golkar sebagai partai bersih. Dia pun berjanji akan mengobati luka partainya.

"Saya cuma mau Golkar bersih. Ini problem besar sekali. Terjadi luka besar dan tidak gampang disembuhkan," kata dia.

Terkait perihal siapa calon yang paling kuat akan dihadapinya, Indra menyebut Ade Komarudin yang kini menjabat Ketua DPR dan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto.

"Ade Komaruddin dan Pak Setya Novanto, saya pandang yang paling kuat," pungkas Indra.