Sukses

Menkes Yakini RSCM Tak Terlibat Penjualan Ginjal

Menkes Nila menyerahkan kepada Bareskrim terkait ada tidaknya keterlibatan RSCM dalam praktik perdagangan ginjal ilegal.

Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim memeriksa 3 dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terkait dugaan penjualan organ tubuh manusia, ginjal. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum juga telah menggeledah rumah sakit plat merah tersebut guna mencari bukti pendukung kasus yang tengah diusut.

Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan, pihakya masih perlu mendalami dugaan keterlibatan rumah sakit yang berlokasi di Jakarta Pusat tersebut.

"Itu yang sedang kita cari, kenapa dilakukan pemeriksaan. Kita ingin cocokan. Apakah sesuai prosedur. Ini kan untuk menemukan, dan mengumpulkan data," ujar Anang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (5/2/2016).

Di tempat sama, Menteri Kesehatan Nila F Moeleok meyakini bahwa pihak RSCM tidak terlibat dalam praktik perdagangan ginjal ilegal. Nila menyerahkan hal tersebut kepada pihak kepolisian untuk menelusuri adanya dugaan penyimpangan itu.

"Saya rasa tidak. Tidak sama sekali. Ini kan baru dalam penyelidikan. Kita tunggu saja hasil dari Bareskrim," ujar Nila usai bertemu dengan Anang Iskandar.

Nila menolak bila disebut pihak rumah sakit teribat dalam praktik perdagangan ginjal ilegal, dimana proses penyelidikan masih terus berjalan guna mengungkapnya.

"Tapi jangan disebut bahwa rumah sakit itu jual beli ginjal. Kami, rumah sakit itu menolong," jelas Nila.

Kamis 4 Februari 2016, 8 jam penyidik menggeledah RSCM Kencana. Penyidik membawa sejumlah dokumen untuk menguatkan sangkaan yang menjerat 3 tersangka HKS, DD, dan AG.