Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka acara Konferensi Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor XVII di Balaikota Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ahok ingin tidak ada lagi warga Jakarta yang tidak bisa membaca Alquran.
"Jangan sampai ada (warga) buta Alquran di Jakarta," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Menurut Ahok, setiap orang akan terlihatkeilmuannya bila dia bisa menafsirkan firman Tuhan dengan baik. Dengan begitu, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari bisa sangat bermanfaat.
Baca Juga
"Setiap orang harus bisa baca Alquran, biar semua mengerti apa isi firman Tuhan itu. Dan bisa benar-benar membawa ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," imbuh Ahok.
Komunikasi yang terjalin antara Pemprov DKI Jakarta dengan GP Ansor dan NU bisa bermanfaat bagi warga Jakarta.
"Saya berharap komunikasi, silaturrahim ibu bisa terjaga jangan sampai putus," ucap Ahok.
Dalam acara itu, hadir oleh Ketua GP Ansor DKI Jakarta Syaiful Dasuki, Sekjen GP Ansor Adung Abdurrohman, Waketum GP Ansor Bahrul Amri, , dan Ketua Pelaksana Konferensi sekaligus Waketum GP Ansor Anwar Sjani.
Konferensi ini digelar hingga 7 Februari di Hotel NAM Center Kemayoran untuk memilih Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Jakarta periode 2016-2020.
Musrembang Tak Selalu soal Pembangunan
Proses Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) untuk APBD 2017 sudah mulai dilakukan Februari 2016 di tingkat RW. Bila sebelumnya musrembang selalu diidentikkan dengan pembangunan fisik, kali ini konsepnya harus berubah.
Gubernur Ahok ingin konsep musrembang tak lagi orientasi pembangunan fisik. Tapi, pembangunan manusia.
"Kalau cuma fisik, setiap RW itu sama, perbaikan jalan, gorong-gorong. Nah saya enggak mau lagi gitu. Nanti saya siapkan template masalah langsung ke dinasnya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Misalnya saja, di wilayah itu merupakan daerah kumuh dan banyak anak putus sekolah. RW akan mengisi template yang langsung berhubungan dengan Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan nanti akan bantu melalui KJP.
Hal ini sudah diterapkan sejak Ahok mencalonkan diri sebagai gubernur Bangka Belitung. Dalam visinya bukan menjadikan kota menjadi modern, melainkan menciptakan SDM tangguh dengan SDA yang ada.
"Dan pembangunan manusia bisa diukur dengan Indeks Kebahagiaan Manusia lalu Indeks Pembangunan Manusia. Jadi sudah masuk tuh sekolah, rohani, dompet, daya beli semua meningkat," ujar Ahok.
Advertisement
Dokter Gigi Puskesmas Buat Nyaman Pasien
Ahok cukup senang melihat kemajuan pelayanan puskesmas di Jakarta. Peningkatan harus selalu dilakukan khususnya ketersediaan dokter gigi dan gusi.
"Saya bilang Pak Koesmedi harus ada dokter spesialis gusi. Karena banyak masalah gigi ternyata ada di gusi," kata Ahok saat pengarahan pada Pelantikan Pejabat DKI di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu ingin warga Ibu Kota bisa menikmati pelayanan gigi seperti yang dia alami. Ahok bisa sampai tertidur bila melakukan pemeriksaan gigi.
"Saya dari kecil sudah rutin ke dokter gigi. Saking seringnya ke dokter gigi, saya bisa sambil tidur. Kecuali lagi dikorek dan tidak pakai anestesi itu agak sakit. Nah saya mau puskesmas di Jakarta juga seperti itu," tutur Ahok.
Dinas Kesehatan juga harus memerhatikan anak-anak terutama usia sekolah. Petugas bisa datang ke setiap sekolah dan melakukan pemeriksaan saat jam istirahat. "Kita kan punya mobil, datang saja di jam sekolah, pas istirahat digilir kerjakan," kata Ahok.
Canggung Tanggapi Pencalonan Yusril
Mantan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra rupanya berminat maju pada Pilkada 2017 DKI Jakarta. Yusril dikabarkan akan maju melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok santai saja menanggapi minat Yusril untuk ikut bertarung di Pilkada 2017. Pencalonan itu akan membuat kontestasi Pilkada DKI Jakarta lebih baik.
"Saya kira bagus ya kalau bang Yusril nyalonin Pilkada DKI supaya orang punya pilihan banyak. Bagus saya kira," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Sejak awal, Ahok memang mendorong siapa pun untuk maju pada Pilgub DKI Jakarta. Dengan begitu, setiap calon akan beradu program. Tinggal bagaimana warga Jakarta yang akan memilih.
"Bisa saja program saya kurang baik, program saya kurang cepat, kan warga DKI jadi belajar oh yang ini lebih cepat. Orang kritik saya normalisasi sungai kejam semua rumah pinggir sungai dibongkar. Mungkin ada calon yang akan datang bilang, kalau saya enggak saya bongkar, saya punya cara," beber Ahok.
"Caranya gimana? Pokoknya gua punya cara deh, aku mau pake Aladin kek, jampi-jampi kek, saya enggak tahu gitu lho. Tapi minimal warga Jakarta dapat sesuatu yang baru," papar Ahok.
Saat ditanya bagaimana sosok Yusril di matanya seperti apa, Ahok tampak canggung. Dia tidak berani memberikan komentar lebih lanjut tentang sosok Yusril.
"Enggak berani komentar karena satu kampung," tutup Ahok.
Advertisement