Liputan6.com, Minahasa Tenggara - Ada fakta menarik terungkap terkait Gunung Soputan yang meletus pada Sabtu 6 Februari 2016. Dua hari sebelumnya, seluruh relawan yang melakukan penjagaan dan pengawasan ditarik dari kaki gunung yang terakhir erupsi pada 4 Januari 2016 tersebut. Namun, saat ditinggal pergi para 'penjaga' tersebut, Soputan justru meletus.
"Sejak hari Kamis 4 Februari 2016, seluruh petugas baik itu unsur TNI maupun kelompok pencinta alam yang melakukan penjagaan di Gunung Soputan semua kita tarik," ucap Kepala BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Joppie Mokodaser, Minggu (7/2/2016).
Baca Juga
Ditariknya para petugas di pos penjagaan tersebut menurut Joppie, karena sudah tidak ada lagi aktivitas letusan Gunung Soputan meski statusnya masih berada pada Siaga.
"Selain karena tidak ada lagi aktivitas atau letusan, kami juga terkendala masalah pembiayaan atau operasional dari para petugas yang jumlahnya 20-an lebih," kata Joppie.
"Kita juga tidak menyangka Soputan kembali erupsi," sambung dia, BPBD Minahasa Tenggara sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa. Terutama untuk mendirikan posko siaga.
"Sejauh ini belum ada warga yang diungsikan, kami terus memantau lewat pos siaga ini," tutup Joppie.