Sukses

Cegah Fortuner Maut Terulang, Ahok Ingin Bersihkan Kalijodo

Ahok menilai Kalijodo adalah tempat maksiat yang harus segera dibersihkan.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa 'Fortuner Maut' kembali mencuatkan nama Kalijodo. Sang sopir, Riki Agung Prasetio bersama 8 rekan lainnya diketahui habis pesta minuman beralkohol di kawasan tempat hiburan malam itu sebelum menabrak sepasang suami istri, Zulkafli (31) dan istrinya Nur Aini (28).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun ingin kawasan itu bebas dari maksiat. Sehingga tidak ada lagi orang yang celaka setelah singgah di sana.

"Makanya saya bilang Kalijodo harus segera sosialisasi. Kita bersihkan semua," ujar Ahok usai meresmikan Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2016).

Suami Veronica Tan itu tidak ingin lagi ada kawasan yang dijadikan tempat pesta miras seperti itu. Terlebih efeknya sangat membahayakan orang lain.

"‎Enggak ada toleransi. Lebih banyak mudarat daripada manfaat itu," pungkas Ahok.

Riki Agung Prasetio harus mendekam disel tahanan Satwil Lantas Jakarta Barat. Mobil Fortuner B 901 RFD yang dikendarainya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Akibatnya, 4 orang tewas.

Kawasan Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, adalah kawasan pelacuran kumuh yang sudah berdiri lebih dari setengah abad.

Meski tak setenar Gang Dolly, tempat prostitusi ini adalah yang tertua di Jakarta dan tetap dibiarkan hidup hingga kini. Di sana, ada ratusan bangunan khusus untuk bisnis esek-esek.

Kalijodo diapit oleh Kali Angke dan Sungai Banjir Kanal yang merupakan sungai buatan untuk mengurangi banjir di wilayah Jakarta. Pada 1950-an, tempat ini masih dikenal sebagai kawasan pinggir kali. Tempat orang mencari pasangan.

Bahkan sampai abad ke-21, Kalijodo selain menjadi tempat perjudian ilegal, juga sebagai tempat prostitusi liar.

Kawasan ini dikenal sebagai tempat prostitusi murah, tapi bergaya mewah. Para wanitanya pun mendapat gaji per bulan oleh muncikarinya.