Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RIÂ Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap adanya pihak dari lingkaran Istana yang tidak suka dengan sikapnya yang mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku ada pihak yang menekannya.
"Ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman (dikritik), bahkan mengirim pesan kepada saya. Saya pikir ini negara demokrasi. Tentu siapapun termasuk saya punya hak untuk berbicara," kata SBY seperti dikutip dalam akun resminya di YouTube, Senin (8/2/2016).
SBY menyesalkan hal tersebut. Sebab, saat ia masih menjabat sebagai presiden, tak sedikit ia mendapatkan kritik bahkan fitnah dari berbagai pihak.
"Saya ingat dulu banyak ketika tidak berada di kekuasaan, kritisnya luar biasa. Menyerang, menghajar begitu, tetapi tidak sedikit begitu berada di lingkar kekuasaan, kurang suka dikritik," ujar SBY.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan pemerintahan Jokowi-JK terbuka terhadap kritik. Bahkan, hampir tiap hari kritik terhadap pemerintah selalu terjadi.
"Kami terbuka dengan kritik. Tiap hari kami juga dikritik, faktanya seperti itu. Tidak ada pemerintah yang menolak kritik. Itu kan masukan, jadi siapapun bisa ajukan kritik terhadap pemerintah," kata Teten, di Kantor Staf Presiden, Jakarta.
Teten juga membantah adanya tekanan yang ditujukan kepada SBY. Ia juga bertanya cara seperti apa yang bisa dipakai untuk memojokkan SBY.
"Enggak ada. Dengan cara seperti apa kami menekan? Saya kira enggak ada. Kritik kan untuk mengingatkan supaya tetap lurus," Teten menegaskan.