Liputan6.com, Jakarta - Nama Kalijodo kembali mencuat setelah peristiwa nahas yang dialami sepasang suami istri, Zulkafli (31) dan istrinya Nur Aini (28). Keduanya meninggal dunia setelah ditabrak Fortuner di Jalan Daan Mogot KM 15, Kalideres, Jakarta Barat. Atas peristiwa ini, seorang anak berusia 4 tahun bernama Karim harus menjadi yatim piatu.
Peristiwa tragis ini bermula ketika sang sopir 'Fortuner Maut' Riki Agung Prasetyo (24) baru saja berpesta di Kalijodo. Riki menyesal setelah pergi ke tempat hiburan malam di Kalijodo, Jakarta.
"Saya nyeselnya kenapa harus ke Kalijodo," kata Riki di kantor Satlantas Wilayah Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016.
Permasalahan Kalijodo bukan kali ini saja mencuat. Rupanya, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah memantau segala aktivitas di kawasan lampu merah ini. Bahkan 2 tahun lalu, Jokowi mengajak wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan ke daerah yang dikenal sebagai kawasan prostitusi itu.
Saat itu, Warga yang berada di sekitar bangunan berlantai dua dan bertuliskan berbagai macam merek minuman beralkohol itu tampak heran. Warga terlihat bingung melihat iring-iringan mobil yang melintas di depan lokasi usaha mereka.
Usai melewati bangunan yang juga dipenuhi berbagai tempat hiburan itu, Ahok mengaku sengaja melintasi kawasan Kalijodo, lantaran pihaknya akan membongkar puluhan bangunan yang berada di kawasan itu. Pembongkaran dilakukan karena selama ini kawasan tersebut kerap dijadikan sebagai tempat prostitusi.
Baca Juga
"Tadi kan di Kalijodo lihat saja sendiri, nanti dibongkarlah, bangunannya saja seperti itu. Lihat di luar saja kelihatan ada nona hitam, nona manis, nona putih," ucap Ahok.
Namun saat itu, Ahok yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur masih bingung setelah direlokasi akan dibuat apa kawasan tersebut.
Jokowi saat itu mengatakan bahwa Kalijodo sebenarnya adalah lahan hijau. Selain itu, wilayah yang kini menjadi lokasi prostitusi 'kaki lima' tersebut harusnya merupakan jalan inspeksi. "Itu lahan hijau," kata Jokowi kala itu.
Namun, sampai Jokowi menjadi presiden, belum pernah ada pembersihan Kalijodo. Wilayah itu pun kembali tenggelam dalam sorotan publik.
Surat Komnas HAM
Nama Kalijodo kembali mencuat setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuat surat kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam surat itu, Komnas HAM menyatakan, permukiman warga itu tidak layak dijadikan lokasi prostitusi. Menurut mereka, lokasi itu membahayakan mental dan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Lokasi prostitusi Kalijodo yang kerap memperlihatkan aktivitas orang dewasa itu tidak baik bagi psikologis anak-anak yang menetap di sana.
Menanggapi surat ini, Pemprov langsung menyatakan akan menertibkan kawasan lokalisasi ini. Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah menjelaskan, sejumlah permukiman liar di sana juga akan dibongkar.
"Kalijodo mau kami tertibkan, ditargetkan Januari (2015) sudah bersih," kata Saefullah pada 24 November 2014.
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi pun siap menertibkan kawasan lokalisasi Kalijodo saat itu. Lokalisasi ini berada di antara wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Ada 6 rukun tetangga (RT) yang masuk di wilayah Jakarta Barat.
"Kalijodo kita siap. Cuma setengah area Jakbar. Sisanya Jakarta Utara," ujar Anas, Januari 2015 lalu.
Mantan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan DKI Jakarta ini mengatakan, sampai saat ini, pihaknya sudah selesai mendata jumlah kepala keluarga (KK) serta aset tanah di kawasan tersebut. Karena itu, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penertiban.
Namun, Pemkot Jakbar masih menunggu kepastian dinas terkait. Apakah kawasan Kalijodo yang akan ditertibkan itu akan diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) atau yang lainnya.
Meskipun demikian, relokasi Kalijodo ini kembali tidak terwujud.
Kalijodo kemudian kembali mencuat setelah peristiwa tragis pada Senin dini hari 8 Februari 2016. Sebuah mobil Fortuner menewaskan 4 orang setelah pulang dari Kalijodo. Sang sopir menyesal telah datang ke pusat prostitusi itu meski dia mengaku hanya meminum alkohol.
Atas peristiwa ini, Ahok kembali mewacanakan pembersihan Kalijodo.
Ahok ingin kawasan itu bebas dari maksiat, sehingga tidak ada lagi orang yang celaka setelah singgah di sana.
"Makanya saya bilang Kalijodo harus segera sosialisasi. Kita bersihkan semua," ujar Ahok usai meresmikan Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.
Suami Veronica Tan itu tidak ingin lagi ada kawasan yang dijadikan tempat pesta miras seperti itu. Terlebih efeknya sangat membahayakan orang lain.
"‎Enggak ada toleransi. Lebih banyak mudarat daripada manfaat itu," ujar Ahok.