Liputan6.com, Palu - Jenazah 2 orang yang diduga anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Palu, Sulawesi Tengah, pukul 19.30 Wita, Selasa 9 Februari 2016. Mereka tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi di Poso.
Keduanya dibawa dengan pengawalan ketat tim Brimob Polda Sulawesi Tengah bersenjata laras panjang.
Setibanya di RS Bhayangkara, jenazah langsung dimasukkan ke kamar jenazah untuk diidentifikasi tim Inafis Polda Sulteng. Proses identifikasi diperlukan untuk mengetahui identitas kedua jenazah tersebut.
Informasi yang diperoleh di RS menyebutkan, setelah proses identifikasi 2Â jenazah tersebut akan disemayamkan sementara di kamar jenazah untuk menunggu pihak keluarga.
"Proses identifikasi perlu beberapa hari. Disamping menunggu selesainya proses identifikasi, kami juga menunggu pihak keluarga yang ingin mengklaim kedua jenazah tersebut biar bisa diambil dan dimakamkan," kata salah satu petinggi Polda Sulteng kepada Liputan6.com di halaman RS Bhayangkara, Selasa.
Baca Juga
Sebelumnya, 2 orang itu tewas dalam baku tembak dengan tim Brimob Polda Sulteng di Desa Sanginora, Kecamatan Pesisir Selatan.
Selain 2 orang tersebut, ada 1 anggota Brimob yang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa baku tembak. Dia adalah Brigadir Wahyudi Syahputra, anggota Brimob Polda Sulteng.
Jenazah Wahyudi telah disemayamkan di kamar jenazah RS Bhayangkara. Hari ini, jenazahnya akan diterbangkan ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara untuk dimakamkan.
Baku tembak itu bermula dari razia yang dilakukan tim Brimob dan kepolisian setempat. Razia dilakukan berdasar laporan warga tentang adanya orang mencurigakan yang sering lalu lalang di seputaran TKP.