Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menetapkan status waspada Demam Berdarah Dengue (DBD). Jambu biji merah yang dipercaya bisa membantu mengobati DBD pun banyak dicari warga.
Permintaan buah bernama latin psidium guajava ini meningkat tajam. Banyak yang mencari jambu biji di sepanjang Jalan Soleh Iskandar (Solis) Kota BogorÂ
"Biasa menjual 50-60 kilogram per hari, sekarang bisa sampai 80-100 kilogram per hari," kata Hidayat penjual jambu biji di kawasan Solis, Bogor, Jumat (12/2/2016).
Menurut dia, penjualan meningkat sejak merebaknya kasus DBD pada Desember 2015 hingga Februari 2016. Banyak masyarakat yang mulai tahu, jambu biji merah memiliki khasiat menaikkan kadar trombosit (sel darah yang membantu dalam penggumpalan darah untuk mencegah dan menghentikan pendarahan).
Baca Juga
Konsumennya berasal dari berbagai daerah di wilayah Bogor. Mulai dari kalangan atas hingga masyarakat biasa serta instansi pemerintahan.
"Kalau setiap pagi dari kantor kelurahan atau kecamatan suka beli jambu. Bilangnya buat dibikin jus di kantor buat cegah DBD," kata Hidayat.
Harga jambu dijual Rp 10.000/kg. Para pedagang sepanjang Jalan Solis ini mendapat jambu dari petani di wilayah Cilebut, Bojonggede, dan Citayam. Di wilayah tersebut memang merupakan sentra perkebunan jambu biji sejak puluhan tahun.
"Tapi sekarang jambu biji agak mulai susah, karena sudah banyak lahan perkebunannya dijadikan pemukiman," tutur pria yang sudah berjualan jambu lebih dari 10 tahun itu.
Advertisement
Nazifa, salah satu pembeli asal Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan membeli jambu biji merah karena ibunya dinyatakan mengalami gejala DBD.
"2 hari lalu ibu saya cek ke dokter kena gejala DBD. Sama dokter disarankan makan jambu biji merah sama banyak minum air putih," kata dia.
Dia mengaku sering mengonsumsi jambu biji merah untuk mencegah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
"Saya memang suka minum jus jambu," kata Nafiza.