Sukses

4 Persiapan Ahok Gusur Kawasan Kalijodo

Ahok sadar, pembongkaran kawasan Kalijodo ini tidak mudah. Warga yang hidupnya dari bisnis perjudian dan prostitusi ini pasti akan melawan.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Kalijodo di Jalan Kepanduan II‎, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara telah lama dikenal sebagai lokasi prostitusi. Penertiban telah diwacanakan gubernur DKI Jakarta secara turun temurun. Namun begitu, hingga kini penertiban tempat tersebut tak kunjung terlaksana.

Ahok yang saat ini menjabat gubernur DKI bertekad menertibkan lokasi itu untuk diubah menjadi taman. Meski begitu Ahok sadar, pembongkaran kawasan prostitusi tertua di Jakarta ini tidak mudah. Warga yang menggantungkan hidupnya dari bisnis perjudian dan prostitusi ini pasti akan melawan.

Ahok tak menyerah. Sejumlah langkah pun dipersiapkan untuk menunaikan rencana tersebut. Apa saja langkah-langkah tersebut? Berikut ini ulasannya:

1. Gandeng Polda dan Pangdam

Dalam waktu dekat, Ahok akan merealisasikan rencana pembongkaran kawasan prostitusi dan perjudian Kalijodo, Jakarta Utara. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku sudah mendapatkan dukungan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksamana.

"Soal Kaljodo, Pak Kapolda dan Pak Pangdam (Mayjen TNI Teddy Lhakmana) sudah siap dukung," kata Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 12 Februari 2016.

Sebelum dibongkar, Pemprov DKI Jakarta terlebih dulu melakukan sosialisasi. Diharapkan mereka yang ada di kawasan lokalisasi Kalijodo untuk pindah.

"Kemudian, kasih SP (surat peringatan) 1, 2, dan 3, baru kita membongkar," ujar dia.

2 dari 4 halaman

Surat Peringatan Warga

Ahok tak sabar membongkar kawasan Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Dia pun kesal dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang tak kunjung membersihkan kawasan prostitusi dan perjudian tersebut.

Ahok bercerita, Rustam selalu beralasan tengah melakukan pendekatan persuasif dengan warga dan pelaku usaha di Kalijodo. Karena itu, dia pun mengancam akan menggeser posisi Rustam ‎sebagai Wali Kota Jakarta Utara jika tak mampu kawasan prostitusi dan perjudian sejak 1930-an itu.

"Pokoknya saya sudah tekankan Wali Kota kalau nggak berani (bongkar Kalijodo) harus kita ganti," cetus Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Selang sehari, ancaman Ahok itu langsung ditanggapi Rustam. Dia menerbitkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada warga Kalijodo. Mereka diminta segera mengosongkan tempat tinggalnya. Sebab, dalam waktu dekat kawasan itu akan segara ditata dan ditertibkan.

Surat bernomor 640/1.751 itu ditujukan kepada para pemilik bangunan, pemilik usaha atau tempat hiburan, dan para pekerja di lima RT di kawasan Kalijodo. Surat pemberitahuan tersebut mulai disosialisasikan ke warga hari ini.

3 dari 4 halaman

Bertemu Kapolda Metro

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menggelar rapat bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian untuk membahas eksekusi pembongkaran perkampungan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Pertemuan itu rencananya digelar lusa.

"Tergantung polisi. Makanya Kapolda akan undang rapat hari Senin," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Menurut dia, pihaknya sudah sepakat menertibkan kawasan yang terkenal dengan prostitusi dan perjudian tersebut.

"Wali kota sudah oke kok," ucap dia.

Ahok memastikan tidak ada preman di kawasan tersebut. Hal itu, ujar dia, berdasarkan informasi dari kepolisian.

"Enggak ada preman kata polisi. Ya dilihat aja nanti, premannya yang mana," tandas dia.

4 dari 4 halaman

Desain RTH

Kawasan Kalijodo akan dirombak menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai ancang-ancang menertibkan daerah yang terkenal dengan prostitusi dan perjudian itu.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan desain RTH yang nantinya dibangun di Kalijodo.

"Kami sudah siapin konsep desainnya. Yang jelas peruntukannya memang untuk jalur hijau," kata Ratna di Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Namun, Ratna masih merahasiakan desain RTH tersebut. Yang pasti, desain dan konsep dari RTH sudah sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta.