Liputan6.com, Jakarta - Kepala proyek perbaikan atap kanopi di gerbang tol Cikunir 2 Jasa Marga, Ari Khristopo mengatakan butuh waktu satu bulan untuk bisa mengembalikan atap tol yang ambruk seperti semula. Meskipun dalam proses, ia memastikan pengguna jalan tol tetap bisa melintasi beberapa lajur di pintu tol tersebut.
"Sekitar 1 bulan ini kan konstruksi baja ya. Jadi kita betulkannya bertahap. Kalau semuanya langsung kita kerjain nggak bisa lewat orang nanti," kata Ari saat ditemui Liputan6.com di lokasi, Cikunir, Bekasi, Senin (15/2/2016).
Ia melanjutkan, adapun tahapan-tahapan proses perbaikan atap diawali dengan membongkar konstruksi atap baja yang ambruk. Pengerjaan pembongkaran atap dan konstruksi baja di bawahnya kurang lebih membutuhkan waktu seminggu.
"Kita bongkar atap di minggu pertama dan kerangka," ujar dia.
Ia melanjutkan, setiap konstruksi baja yang ambruk lebih dulu diganti dengan baja yang baru. Setelah usai mengganti rangka, Ari menuturkan, rangka baja itu kemudian ditutup oleh kanopi baru.
Baca Juga
"Kita ganti konstruksi bajanya juga. Baru tutup atap," ujarnya.
Pengerjaan perbaikan itu membutuhkan waktu sekitar sebulan lantaran pihaknya mengerjakan bergantian. Artinya, kata Ari, setiap atap di atas lajur tol Cikunir memiliki rangka sendiri namun bergandengan. Dan konstruksi baja itulah yang diganti bertahap. Fokus yang jadi perbaikan utama adalah konstruksi atap baja yang ada di atas lajur 3, 4, 11 dan 12.
"Pada waktu kontruksi kita tidak pernah tutup lajur semua. Jadi bergantian, saat gantinya. Jadi lalu lintas normal. Jadi kita betulkan 4 gardu dulu baru lainnya. Kalau semua langsung kita kerjain nggak bisa lewat," jelas Ari.
Ia menjelaskan, untuk bisa membuka 10 lajur yang digunakan pengguna jalan tol, pihaknya menahan kanopi yang terbuat dari baja itu dengan besi baja berukuran besar di beberapa titik. Ada 4 besi baja ukuran besar ditaruh untuk menyangga kanopi tol yang ambruk. Empat besi baja itu menyanggah jalur 3, 4, 11 dan 12.
Khusus untuk yang di lajur 4 atau tengah lajur tol sementara ini diperkuat dengan truck crane yang menahan beban kanopi. Sebab pintu tol di lajur 4 merupakan titik terendah dan pusat ambruk kanopi tol.
"Itu kita kasih besi baja besar dan truck crane buat sanggah kanopi supaya bisa menahan. Ini terus dalam pengawasan dan kita perbaiki pelan-pelan," jelas Ari.
Advertisement