Liputan6.com, Jakarta - Atap dan kanopi yang berbahan baja di pintu Gerbang Tol Cikunir 2 ambruk pada Minggu, 14 Februari 2016. Kejadian itu sempat membuat gerbang ditutup.
Direktur Operasi PT Jasa Marga, Christanto Prihambodo mengatakan robohnya atap itu bukan karena kesalahan konstruksi.
"Secara konstruksi, sudah sesuai dengan spesifikasi teknis. Ini sudah sesuai dengan Peraturan Kementerian PU. Memang ada kekuatan angin di luar standar. Di gerbang lain ini tak pernah terjadi," ujar Christanto di kantornya, Jakarta, Senin (15/2/2016).
Dia menegaskan Gerbang Tol Cikunir, selalu dirawat setiap hari.
"Itu selalu dilakukan maintenance dan pengecekan. Ada istilahnya maintenance rutin dan itu tiap hari," tegas Christanto.
Baca Juga
Meski demikian, ujar dia, kini Jasa Marga tetap melakukan audit kelayakan. Audit ini dilakukan oleh tiap general manager tiap gerbang tol.
"GM sudah kita suruh minta lakukan itu. Misalnya di Cikarang Utama, Cikarang Tengah, Halim, dan Cimanggis. Tentu kita tegaskan, selalu ada pemeliharaan konstruksi," tutur Christanto.
Rusaknya Gerbang Tol Cikunir 2 dari arah Cikampek menuju Tol JORR terjadi pada Minggu 14 Februari 2016 pukul 14.20 WIB. Insiden itu disebabkan oleh hujan lebat diiringi angin kencang.
Akibatnya, 14 gardu tol akses menuju Tol Jakarta-Serpong-Bandara Soetta dan Tangerang sempat ditutup.