Liputan6.com, Jakarta - Tak ada jalan alternatif pascaambruknya jembatan di Kelurahan Mamuju, Sulawesi Barat, dua pekan lalu. Tapi semangat untuk menuntut ilmu tak boleh padam. Ratusan siswa SD, SMP, dan SMA Kelurahan Mamuju ini tetap bersemangat menuju sekolahnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (16/2/2016), tak ada jembatan, mereka memilih berenang. Ini tentu saja berbahaya karena arus sungai bisa sewaktu-waktu meluap. Apalagi beberapa hari terakhir ini hujan deras kerap melanda bagian hulu Sungai Sangkurio.
Baca Juga
Agar baju dan tas serta buku tak basah, sejumlah siswa menitipkannya pada warga yang melintasi sungai itu. Sebagian yang lain menyeberangi sungai dengan bertelanjang dada.
Advertisement
Tak semua berani menyeberang. Mereka yang tak mau menantang arus memilih kembali ke rumah masing-masing. Orangtua mereka pun tak ingin buah hatinya cidera atau malah tewas akibat terbawa arus sungai.
Guru sekolah mengakui bila arus sungai deras, banyak siswa dan guru yang tak bisa mencapai sekolahnya.
Hujan deras diperkirakan masih akan berlangsung lama. Itu diyakini akan mengganggu aktivitas belajar mengajar saat sekolah bersiap menghadapi Ujian Nasional beberapa bulan lagi.
Hingga kini Polisi Mamuju masih mengusut ambruknya jembatan gantung yang pembangunannya diduga tak memenuhi syarat teknis konstruksi itu. Akan tetapi hingga kini belum satupun orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang nyaris merenggut nyawa banyak orang itu.
Â