Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengirim surat peringatan pertama atau SP 1 kepada warga Kalijodo, untuk mengosongkan rumah dan membongkar sendiri bangunan rumah pada Kamis besok.
"Jadi besok kita akan keluarkan SP 1, memberitahukan bahwa Anda (warga) menduduki tanah negara. Kami (Pemprov) melaksanakan amanat undang-undang, maka tanah negara yang Anda duduki harus kami ambil kembali. Kita minta dia bongkar sendiri," ujar Ahok di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Jika SP 1 tak digubris warga, maka dalam seminggu ke depan, Pemprov akan kembali melayangkan SP 2 yang berlaku untuk 3 hari selanjutnya.
Bila warga masih juga berkeras hati menempati permukiman yang akan ditertibkan, Ahok akan memberikan SP 3, sekaligus mengeluarkan Surat Perintah Bongkar (SPB) kepada jajaran dinas terkait.
Ahok mengklaim sebanyak 80% warga pendatang Kalijodo saat ini sudah kembali ke kampung halaman masing-masing.
Advertisement
Tawarkan Tinggal di Panti Sosial
Ahok menawarkan penampungan bagi para pekerja seks komersil (PSK) yang biasa menjajakan diri di kawasan Kalijodo untuk masuk ke panti sosial bila enggan beralih ke profesi lain. Walau tidak bekerja, namun selama di panti sosial kehidupan para PSK akan ditanggung pemerintah.
Baca Juga
"Makanya saya bilang Anda kalau sudah kerja dapat duit enak, susah (diminta pindah dari Kalijodo). Kamu enggak mau kerja gue tampung di panti. Enggak usah kerja, gue kasih makan 3 kali sehari, lu mau berapa orang di situ? Lapor sama saya," ujar Ahok.
Tidak hanya itu, Ahok juga berjanji memenuhi kebutuhan bagi para PSK yang mempunyai anak dengan membiayai sekolah dan menanggung kehidupannya.
"Anak Anda mau sekolah, saya bayari KJP. Kalau mau saya tampung, mau enggak dia? Enggak mau juga, mau pulang kampung? Kita tanggung kok," bujuk mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok sebelumnya menawarkan para PSK bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk Pemprov DKI Jakarta. Namun, Ahok tak yakin mereka bersedia. Dia menyatakan, tidak memiliki kepentingan dengan para PSK di Kalijodo. Apalagi, menurutnya rata-rata para PSK Kalijodo bukan warga asli Jakarta.
Namun, terkait rencana Kementerian Sosial yang bersedia memberikan dana Rp 5 juta bagi setiap PSK Kalijodo untuk bekal usaha, Ahok mengaku setuju. "Itu dari Kemensos, mungkin. Oke saja," ucap Ahok.