Liputan6.com, Jakarta - Semangat belajar anak-anak di daerah terkadang tidak dibarengi dengan fasilitas atau infrastruktur yang memadai. Seperti di wilayah Kabupaten Lebak, Banten yang tidak sedikit ditemui jalan rusak dan jembatan putus.
Guna mendukung semangat anak sekolah dalam mengejar pendidikan mereka, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meresmikan 10 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten.
"Dengan 10 jembatan ini sebagai wujud nyata pemerintah memenuhi harapan masyarakat untuk meraih pendidikan," ucap Menko PMK Puan Maharani, Lebak, Banten, Rabu (17/2/2016).
"Anak-anak yang mau sekolah harus melewati jembatan gantung dengan susah. Jembatan Indiana Jones kata Bu Bupati Lebak tadi," tambah Puan.
Puan berharap anak-anak sekolah di Lebak memanfaatkan jembatan tersebut dengan sebaik-baiknya. "Dengan jembatan ini ada akses luas. Pergi ke sekolah tanpa susah dulu untuk sampai ke sekolah."
"Jadi manfaatkan jembatan ini dengan sebaiknya. Saya titip Bu Bupati dan Pak Gubernur menjaga dan merawat 10 jembatan ini, sehingga bermanfaat untuk masyarakat Lebak dan Banten. Dengan adanya jembatan ini diharapkan pendidikan bisa diperoleh tanpa melewati sungai atau kali di Lebak," sambung Puan.
Puan juga berharap aktivitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, kekeluargaan, dan kegiatan sosial budaya lainnya akan berjalan dengan baik, dengan keberadaan 10 jembatan tersebut.
Baca Juga
Nawacita
10 Jembatan dengan nilai Rp 45 miliar lebih ini bentuk Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Di mana negara hadir untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Mewujudkan sarana dan prasarana yang selama ini dibutuhkan masyarakat," kata Puan.
Sepuluh jembatan itu berada di lokasi Desa Kolelet Wetan, Ranca Wiru, Leuwi Loa, Cisimeut, Cigeulis, Cidikit, Cicariu, Bojong Apus, Cihambali, dan Cidadab, Kabupaten Lebak, Banten.
Puan merasa prihatin dengan para siswa di Kabupaten Lebak yang harus bertaruh nyawa menyebrangi jembatan rusak demi bersekolah menuntut ilmu. Sehingga diharapkan tidak ada lagi jembatan 'Indiana Jones' di Banten.
Karena pentingnya jembatan itu, diharapkan masyarakat bersama pemerintah saling menjaga jembatan tersebut.
Advertisement
"Sudah bisa digunakan, jangan dicoret-coret, jangan dicuri baut-baut nya. Pokoknya harus dijaga, dan semoga fasilitas ini dapat memberikan manfaat yang optimal sehingga masyarakat semakin sejahtera," imbau dia.
Kerja Sama
Puan menjelaskan 10 jembatan gantung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari dana APBN 2015. Pembangunan infrastruktur saat ini sedang terus ditingkatkan, untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur, kata Puan, selain dikerjakan Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kabupaten, ada juga pembangunan infrastruktur yang dapat dikerjakan Pemerintah Desa.
"Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla telah mengalokasikan anggaran untuk Pembangunan Desa melalui Dana Desa. Alokasi anggaran Dana Desa dari tahun ke tahun akan terus meningkat. Pada 2015 dialokasikan Rp 20,1 triliun. Pada 2016, alokasi anggaran Dana Desa meningkat menjadi Rp 47triliun," jelas Puan.
Dana Desa, menurut Puan, bertujuan mempercepat pembangunan di desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pemerintah pusat, kata Puan, tentunya ingin membangun jembatan serupa di berbagai wilayah. Pemerintah pusat berharap bisa bergotong royong dengan pemerintah daerah dalam membangun berbagai fasilitas untuk masyarakat.
Gubernur Banten Rano Karno mengapresiasi pembangunan jembatan gantung di wilayah Lebak. Dia mengatakan, sebenarnya wilayahnya membutuhkan lebih dari ratusan jembatan gantung.
Namun, Rano menyadari perlunya kerja sama, antara pemerintah pusat dan pemerintah saerah dalam merealisasikan hal tersebut di masa mendatang.
"Pemda Banten mengucapkan terimakasih atas adanya 10 jembatan baru ini. Jembatan ini akan menjadi pengubung antardesa di Lebak, dan dengan desa yang ada di wilayah Serang. Akan ada pengembangan dengan adanya jembatan ini. Semoga ekonomi juga semakin berkembang cepat," kata Rano.
Peresmian ini juga dihadiri Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil, Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.