Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengirimkan surat peringatan pertama atau SP 1 kepada warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Pria yang karib disapa Ahok itu meminta warga untuk mengosongkan dan membongkar sendiri bangunan rumahnya.
Namun, warga Kalijodo mengaku belum mengetahui kabar itu. Salah satunya warga RT 004 RW 005 Penjaringan, Jakarta Utara, bernama Syarif Min (56).
Karena itu Syarif meminta sosialisasi dari pihak Pemprov DKI Jakarta. Dia juga mengundang Ahok untuk bertandang ke Kalijodo.
"Kita enggak tahu ada begituan. Harusnya ada sosialisasi. Makanya Ahok ke sinilah, ngopi-ngopi sama kita. Kayak Jokowi dulu waktu jadi Gubernur. Sering ngajak ngobrol warga. Kita ini kan bukan bebek," ujar Syarif di lokasi, Kalijodo, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Baca Juga
Menurut dia, apa yang dilakukan jajaran Ahok hari ini, seperti melakukan intimidasi kepada warga.
"Ini kan yang baru datang pasukan, sambil bawa senjata. Kayak intimidasi. Nah kita itu inginnya, Ahok ngborol. Jelaskan kayak apa? Kita di mana tinggalnya? Misalnya kalau rusun, rusunnya kayak apa?" ujar Syarif.
Dia pun berani pasang badan untuk menjamin keselamatan Ahok, jika nanti memang benar-benar ke Kalijodo.
"Saya siap kok pasang badan. Saya kasih jaminan. Enggak akan ada warga berani nyolek Ahok dah. Kita itu ingin bener ngobrol sama Ahok aja," tandas Syarif.