Sukses

Polisi Korban Penembakan Bandar Narkoba di Priok Meninggal

Jenazah saat ini telah dipulangkan ke kediamannya di Jalan Masjid Nurul Iman, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi nyawa polisi melayang di tangan seorang bandar narkotika. Adalah Bripka Aris Dinanta, anggota Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat yang diduga menjadi korban penembakan Faisal Rahman alias Ical pada Selasa dini hari 19 Januari 2016 lalu.

Setelah hampir sebulan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, polisi muda itu menghembuskan napas terakhirnya pukul 09.20 WIB.

"Benar, anggota Res Narkoba atas nama Bripka Aris Dinanta pagi ini menghembuskan napas terakhir di RSCM. Dia merupakan korban penembakan saat menggeledah pengedar narkoba di Priok," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Heru Julianto kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Heru menjelaskan, jenazah saat ini telah dipulangkan ke kediamannya di Jalan Masjid Nurul Iman, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Bripka Aris pergi meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya.

"Almarhum sudah dipulangkan ke kediamannya, daerah Semanan Jakarta Barat. Yang ditinggalkan seorang istri dan dua orang anaknya," kata Heru.

2 dari 2 halaman

Januari 2016

Pertengahan Januari 2016 lalu menjadi momen yang memilukan bagi jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Dua giat penggerebekan di Berlan dan Tanjung Priok memakan korban, yaitu dua polisi berpangkat brigadir kepala yang masing-masing bertugas wilayah Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Setelah Polisi Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dikeroyok massa hingga menyebabkan Bripka Taufik Hidayat meninggal pada 19 Januari 2016, giliran Polisi Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Bripka Aris Dinanta yang jadi korban penembakan di hari yang sama.

"Kejadiannya (penembakannya) Selasa dini hari pukul 01.30 WIB di Jalan Bugis Nomor 85, Tanjung Priok Jakarta Utara oleh pelaku yang diduga bandar Faisal Rahman alias Ical," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya kala itu.

Ilustrasi Narkoba
Awalnya polisi memang menangkap salah satu penghuni Apartemen Mall Of Indonesia (MOI) Febian Yohanes yang diduga menyalahgunakan sabu sebanyak 2 paket. Kepada polisi, ujar Iqbal, Febian mengaku bahwa sabu tersebut didapat dari Ical yang tinggal di daerah Koja, Jakarta Utara.

"Mereka (Polres Metro Jakarta Barat) sedang melakukan pengembangan atas tertangkapnya seorang pengguna di Apartemen MOI lantai 11 Kelapa Gading," jelas Iqbal.

Setelah mengetahui tempat tinggal Ical, tim Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat hendak menangkapnya. Namun tiba-tiba saja Ical menodongkan senjata jenis air softgun ke Iptu Supriyatin dan Bripka Aris.

Akibatnya Iptu Supriyatin menderita luka tembak di bagian lengan kanan dan Bripka Aris terkena tembak di dada sebelah kanan. Mereka lalu sempat dilarikan ke RS Koja dan RS Pelabuhan, namun karena tenaga medis tidak mumpuni akhirnya mereka dilarikan ke RSCM.

"Sementara pelaku dan saksi lainnya yaitu rekan satu tim korban dibawa ke Mapolres Jakarta Utara untuk diperiksa," pungkas Iqbal.

Video Terkini