Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Sosial Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda ‎mendatangi Kalijodo. Kedatangan dia untuk memastikan hak serta psikologis anak-anak di kawasan itu terjamin dan aman setelah digelar operasi penyakit masyarakat (pekat) Sabtu pagi tadi.
"Kami ingin pastikan apakah anak-anak itu psikologinya terganggu atau malah terbantu dan aman," ujar Erlinda di Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2016).
Erlinda juga ingin mengecek hak-hak lain anak-anak Kalijod‎o. Seperti hak rasa aman, hak pendidikan, dan hak-hak lainnya terjamin selama beberapa hari terakhir ini.
"Itu yang jadi fokus kami untuk memastikannya," kata dia.
KPAI akan melakukan assesment psikologis kepada semua anak di Kalijodo untuk mengetahui sejauh mana rasa trauma mereka ketika menghadapi penggusuran nanti.
Erlinda ingin Operasi Pekat dan penggusuran tidak mengganggu minat, bakat, dan intelijensi anak-anak di Kalijodo.
Advertisement
Baca Juga
"Karena itu kami tetap mendorong Pemprov DKI dapat memberikan hak sepatutnya pada anak-anak," ujar dia.
KPAI, kata dia, akan mengawal proses penggusuran sampai pindah ke rusun. Ketika sudah di rusun, KPAI juga‎ akan melihat bagaimana pemenuhan hak-hak anak tersebut.
"Tak hanya hak pendidikan, tapi sanitasi dan keluarganya untuk menyambung hidup itu dipastikan ada atau tidak. Karena di sini kan ada yang berjualan sembako dan lain-lain," ujar Erlinda.
Alami Trauma
Lalu apa temuan KPAI sejauh ini? Erlinda mengaku hak pendidikan anak-anak Kalijodo sejauh ini sudah terjamin meski di satu sisi masih belum bisa dipastikan di mana lokasi ujian mereka serta tentang nasib kelanjutan sekolah mereka pasca-penggusuran nanti.
"Lebih dari 5 anak kelas 6 SD mereka tak tahu mau ujian dan sekolah di mana (selanjutnya). Ini yang harus kami sosialisasikan untuk berdiskusi dengan kepala dinas dan suku dinas pendidikan setempat," ujar Erlinda.
Temuan lain, dari total sekitar 100 anak di Kalijodo, ada beberapa yang trauma karena rencana penggusuran Kalijodo ini, terutama dengan kedatangan aparat keamanan bersenjata lengkap.
"Apakah temuan kami ada yang trauma? Kami jawab, ada beberapa anak yang trauma yah," kata Erlinda.