Sukses

Motif Siswi SMP di Cibinong Bunuh Diri Usai Jam Pelajaran

Korban ZF pernah menyampaikan kepada sahabat dan kakaknya akan bunuh diri karena sakit hati diputus pacar.

Liputan6.com, Jakarta - ZF (15) nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 3 sekolahnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Siswi kelas 3C SMP ini mengembuskan nafas terakhirnya saat mendapat perawatan Rumah Sakit Husada Cibinong, 2 jam setelah kejadian.

Kapolsek Cibinong, Kompol Hida Tjahjono mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan dari beberapa orang saksi. Di antaranya mantan pacar korban, kakak kandung korban, dan kepala sekolah yang sebelumnya tidak terbuka dengan polisi.

Berdasarkan keterangan saksi terungkap motif atas tindakan bunuh diri siswi tersebut. "Motif korban melakukan aksi nekat (bunuh diri) itu karena mengalami putus cinta dengan kekasihnya," kata Hida, Sabtu (20/2/2016).

Sebelumnya, kata dia, korban pernah menyampaikan kepada sahabat dan kakaknya akan melakukan aksi bunuh diri karena sakit hati setelah diputuskan cinta oleh pacarnya.

"Karena dianggap bercanda, kakaknya tidak menghiraukan kata-kata korban," ucap Hida. 

ZF ditemukan tergeletak setelah gadis belia itu nekat terjun bebas dari lantai 3 sekolah swasta tersebut pada Jumat 19 Februari 2016 sekitar pukul 13.15 WIB.

Saat kejadian tidak ada yang tahu jika korban yang dikenal pendiam ini melompat dari atas gedung sekolah tersebut. Sebab, saat peristiwa mengenaskan itu aktivitas belajar untuk pelajar SMP sudah selesai sejak pukul 11.00 WIB.

"Saat korban jatuh dari lantai atas sekitar pukul 13.15 WIB, hanya ada pelajar SMA yang tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jatuhnya tepat di depan kelas SMA," kata koordinator yayasan, Tedy Ekawijaya.

Selama menimba ilmu di sekolah, ZF pernah mendapat konseling dari salah satu gurunya. Dan tergolong anak pendiam dan jarang bergaul.

Bahkan dirinya juga mendapat keterangan dari sejumlah guru kelas bahwa anak tersebut dikenal kalem dan jarang terlihat mendapat teguran karena kenakalan sekolah.