Sukses

Intan Cafe Dijaga 100 Polisi, Daeng Azis Menghilang

Sebanyak 200 personel gabungan Polda dan jajarannya bersiaga di sepanjang bantaran zona merah Kalijodo.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 200 personel gabungan Polda dan jajarannya bersiaga di sepanjang bantaran zona merah Kalijodo, Minggu (21/2/2016). Dari 2 kompi, 1 di antaranya ditugaskan menjaga Intan Cafe milik pentolan Kalijodo, Daeng Aziz.

"Di sini ada 2 kompi, 200 anggota (yang disiagakan di Kalijodo). Yang jaga di sini (Intan Cafe) 1 kompi," ujar Perwira Pertama Sub Direktorat Pengendalian Massa (Dalmas) Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Ipda Salomo H Tobing kepada Liputan6.com di Kalijodo.

Ia menjelaskan, sejak ditugaskan di Kalijodo, dirinya tak pernah mengetahui keberadaan Daeng Azis. Azis tak pernah sekalipun menengok tempat usahanya yang sudah diberi garis polisi, sejak aparat gabungan TNI-Polri dan Satpol PP menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Kalijodo, Sabtu 20 Februari.

"Saya enggak pernah lihat dari sejak Operasi Pekat. Tidak pernah ke sini (Intan Cafe) juga kayaknya," kata Salomo.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, kafe milik Daeng Azis merupakan cafe paling besar dan bentuk bangunannya paling mewah meski cat di dinding bangunan mulai terkelupas. Intan Cafe tak kumuh seperti kafe-kafe kecil di sekitar bantaran Kali Angke, Kalijodo.
Intan Cafe milik pentolan Kalijodo Daeng Aziz dijaga 1 kompi polisi. (Audrey Santoso/Liputan6.com) Berdiri 3 lantai, kafe milik preman yang pernah menodongkan pistol ke Kombes Krishna Murti itu berada di dalam gang selebar 5 meter dan menjorok ke bawah dilengkapi lataran parkir kendaraan yang cukup menampung puluhan kendaraan. Saat ini di depan Intan Cafe, berdiri dua barak tenda yang dijadikan posko polisi.