Sukses

Senjata Tim Jessica Wongso Lawan Polisi di Praperadilan

Tim sudah mempersiapkan sejumlah saksi ahli untuk melawan sangkaan polisi kepada Jessica Wongso atas pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Liputan6.com, Jakarta Tim pengacara Jessica Kumala Wongso tengah mempersiapkan senjata yang akan digunakan untuk menghadapi sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat besok, Selasa 23 Februari 2016.

Mereka sudah mempersiapkan sejumlah saksi ahli, di antaranya ahli tindak pidana untuk melawan sangkaan polisi kepada Jessica atas kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

"Besok sudah siap (sidang praperadilan). Saksi ahli ada, ahli pidana. Besok kita sidang, kita siap sidang aja. (Ahli hukum pidana) tentang masalah praperadilan dalam KUHAP," ujar salah satu anggota Tim Penasihat Hukum Jessica, Hidayat Bostam, di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/2/2016).


Hidayat dan Ibunda Jessica, Imelda Wongso menyambangi rutan untuk membawakan makanan dan pakaian ganti perempuan 27 tahun itu. Dari pantauan Liputan6.com, Hidayat dan Imelda tiba di Mapolda Metro Jaya pukul 12.00 WIB. Dua jam kemudian atau pukul 14.00 WIB, mereka keluar dan meninggalkan rutan.

Sejak Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka, Imelda tidak mau angkat suara di media. Wanita paruh baya itu menunduk setiap kali dihampiri para wartawan. Seperti hari ini, Imelda mengenakan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya. Dia mengenakan blus lengan panjang merah muda dan rok hitam selutut.

Rabu sore, 6 Januari lalu, Wayan Mirna Salihin meregang nyawa usai meneguk es Kopi Vietnam yang dibelikan Jessica. Saat itu Jessica, Mirna, dan seorang temannya Hanie Juwita Boon sepakat bertemu untuk reunian di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Ketiganya sempat berkawan saat kuliah di Sydney, Australia.

Polisi kemudian menetapkan Jessica Wongso sebagai tersangka pembunuh Mirna Salihin pada Jumat malam, 29 Januari 2016, setelah menjalani 5 kali pemeriksaan oleh penyidik Unit I Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Keesokan malamnya, perempuan berparas oriental ini resmi menghuni Rutan Ditreskrim Mapolda Metro Jaya.