Liputan6.com, Bandung - Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP yang digelar di Bandung ditandai pemakaian peci dengan pin Bung Karno. Ada 1.900 lebih kader yang hadir beserta undangan mendapatkan peci sebagai simbol identitas nasional yang dipakai serentak di acara Rakerda DPD PDIP Jabar.
"Ini bukan sekadar meniru-niru, tetapi simbol untuk spirit kita, untuk mengingatkan bagaimana perjuangan Bung Karno untuk kita teruskan, gelorakan kembali kepemimpinannya yang berwatak ke bawah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bandung, Selasa (23/2/2016).
Baca Juga
Bandung dipilih untuk menggelorakan pemakaian peci sebagai identitas nasional, karena memiliki rekam jejak sejarah Bung Karno. Di tempat ini, Bung Karno pernah dipenjara oleh rezim kolonial Belanda, serta juga menyampaikan pidatonya yang terkenal yakni Indonesia Menggugat.
Advertisement
Bahkan, di Bandung pula Bung Karno menginisiasi digelarnya Konferensi Asia Afrika yang kemudian menjadi inspirasi kemerdekaan banyak negara di Asia dan Afrika.
"Maka dari itu, kita mulai menggelorakan pemakaian peci dengan pin Bung Karno bahwa ini bagian dari simbol nasionalis, bukan simbol skat agama, ras maupun suku tertentu," ungkap Hasto.
Saat pembagian peci secara simbolis, masing-masing ketua DPC maju ke depan untuk menerima dan mengenakan peci yang telah tertempel pin Bung Karno. Secara bersamaan, para peserta Rakerda dan juga tamu undangan juga diberikan untuk kemudian dikenakan.
Hasto mengungkapkan, peci sebagai simbol identitas nasional juga ternyata sekarang ini manjadi salah satu faktor kenapa rakyat menyukai sosok Bung Karno. Maka dari itu, PDIP sebagai partai ideologis dengan basis perjuangan Trisakti Bung Karno berkepentingan menjaga simbol identitas nasionalis dan juga ajaran-ajarannya.
"Itu semua demi spirit perjuangan, sebagaimana perjuangan Bung Karno bahwa hakikat kita berpolitik dalam menempatkan kekuasaan haruslah berwatak kerakyatan," ujar Hasto.
Dalam Rakerda DPD PDI Perjuangan Jabar tersebut, selain dihadiri seluruh jajaran teras partai yakni Ketua DPD PDI Perjuangan TB Hasanuddin, Bendahara Waras Wasisto, hadir juga beberapa jajaran DPP seperti Andreas Hugo Pareira dan Komaruddin Watubun.
Adapun tamu undangan yang hadir diantaranya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan serta pimpinan partai seperti dari PKS, PAN, Nasdem, dan Hanura.