Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa yang paling berbahaya dari kegiatan teror bukannya serangan fisik melainkan propaganda yang dilakukan para teroris.
"Terorisme telah membuat kita saling curiga, saling memusuhi. Terorisme merusak budaya bangsa dalam menjaga silaturahim, toleransi dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan masyarakat," kata dia di gedung auditorium kampus UIN Alauddin Makassar, Samata Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/2/2016), seperti dilansir Antara.
Menurut Ryamizard, yang paling berbahaya dari terorisme yaitu aksi propaganda dan agitasi yang mempengaruhi pemikiran masyarakat, sehingga menjauhkan ideologi negara. Penyebaran pemikiran ini murah meriah saat ini seiring perkembangan teknologi.
Advertisement
Baca Juga
Untuk itu, menurut dia, dibutuhkan penguatan bela negara melalui wawasan kebangsaan dan pemahaman ideologi negara.
Penegasan itu dikemukakan Ryamizard saat memberikan kuliah umum tentang bela negara dihadapan sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin.
Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian dari agenda Menhan di Makassar, setelah sehari sebelumnya memberikan ceramah bela negara dalam seminar deradikalisasi yang digelar Kosgoro.
Selain itu, Menhan sebelumnya memberikan pengarahan bela negara di hadapan para pejabat pada Musyawarah Pemimpin Daerah (muspida) kabupaten-kota di seluruh Sulawesi Tenggara.