Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur kawasan Kalijodo, Jakarta Utara tak menghentikan laju pembongkaran perumahan dan kafe-kafe. Sasaran pertama dalam operasi itu adalah Kafe Intan milik tersangka pencurian listrik dan kasus prostitusi Daeng Azis.
Sebanyak 2 ekskavator diterjunkan untuk menghancurkan kafe terbesar di kawasan itu, Senin (29/2/2016). Satu berjenis ekskavator biasa, sebuah lagi adalah ekskavator amfibi. Dalam 50 menit saja, kafe yang beromzet miliaran rupiah itu rata dengan tanah.
Hingga berita diturunkan, proses pembongkaran kawasan Kalijodo yang hendak dijadikan ruang terbuka hijau masih berlangsung. Bagian sisi kiri dan kanan kawasan, yaitu dari arah Kali Angke maupun dari arah Jalan Bidara Raya, sudah roboh tak bersisa.
Baca Juga
Petugas kini menyiapkan diri untuk meratakan bagian tengah Kalijodo. Di kawasan itu, sekitar 20 warga RW 05 yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak, sengaja mendirikan tenda untuk menunjukkan penolakannya. Tenda itu berada persis di belakang Posyandu dan Kantor RW.
Tokoh masyarakat warga RW 05 Leonard Eko Wahyu Widiatmoko mengatakan pendirian tenda merupakan jurus warga untuk bertahan dari intimidasi Satpol Pamong Praja (PP). Satpol PP memang berjaga di sekeliling tempat itu dalam jarak sekitar 20 meter.
"Kami berkumpul rame-rame supaya tidak diintimidasi. Saling menjaga satu sama lain," kata Leonard.
Meski warga menolak penggusuran, barang-barang warga sudah dikeluarkan dari rumah dan digeletakkan begitu saja. Warga mengancam akan membangun tenda jika rumah mereka benar-benar dirobohkan.
Advertisement