Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melaporkan dugaan sabotase saluran air penyebab banjir di jalan depan Istana Merdeka ke Polda Metro Jaya. Dugaan pidana dari temuan tersebut masih diselidiki.
"Tim masih di lapangan, masih cek temuan-temuan itu," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (1/3/2016).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ujar Mujiyono, telah berkoordinasi dengan kepolisian Polda Metro Jaya.
Dalam koordinasi tersebut, pihak Pemprov DKI memaparkan temuan berikut bukti temuan di lapangan. Yaitu temuan tumpukan pembungkus kabel di gorong-gorong di Jalan Merdeka Selatan.
Baca Juga
Terkait ada tidaknya dugaan pidana dari temuan tersebut, bergantung dari langkah yang dilakukan penyidik.
"Tegantung temuan di lapangan oleh penyidik. Nanti kalau ada pihak terkait itu akan kita panggil dan periksa," ujar Mujiyono.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tahaja Purnama mengaku kesal dengan temuan kulit kabel yang menyumbat drainase. Menurut dia, temuan serupa juga pernha ditemukan di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Gila nih. Siapa yang masukin kulit kabel listrik gitu banyak dalam got? Sama kayak kasus Fatmawati," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat, 26 Februari 2016.
Advertisement
9 Truk Kulit Kabel
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, pihaknya menelusuri titik-tik lain yang kemungkinan terdapat temuan serupa di saluran air di Jakarta.
"Bukan tidak mungkin di titik wilayah lain ada, kami terus lakukan penyisiran mencari kemungkinan itu," kata Teguh.
Temuan mengejutkan diungkap Dinas Tata Air. Sebanyak 9 bak truk pembungkus kabel optik ditemukan di gorong-gorong Jalan Merdeka Selatan.
Sementara itu, hasil koordinasi dengan kepolisian, kata Teguh, belum ada pihak-pihak yang melaporkan kehilangan tumpukan kulit kabel tersebut.
"Logikanya kalau ada yang kehilangan dia akan lapor. Tapi nyatanya tidak ada," kata Teguh.