Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan keamanan wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan ditingkatkan. Hal itu untuk menyambut penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (KTT-LB OKI).
KTT-LB OKI rencananya akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada 6 hingga 8 Maret mendatang.
"Kita harus wujudkan rasa aman dan meningkatkan kewaspadaan. Sehingga tamu-tamu negara yang ada di sini merasa aman, dan merasa bahwa Indonesia ini aman," ujar Gatot usai memimpin apel persiapan KTT-LB OKI di Silang Monas, Jakarta, Selasa, (1/3/2016). ‎
"Ini pun saya minta media ikut mewujudkan rasa aman, jangan menakut-takuti masyarakat," sambung dia.
Dalam apel tersebut, Gatot berpesan kepada para prajurit TNI agar bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing, dalam mengamankan konferensi tingkat internasional tersebut. Sebab, ini merupakan tugas mulia yang harus dilaksanakan dengan baik.
"Tugas pengamanan KTT OKI adalah tugas kehormatan sekaligus kepercayaan yang mengandung misi diplomatik, karena manifestasi kontribusi Indonesia yang akan dihadiri kurang lebih 57 negara Islam," tegas dia.
‎
Baca Juga
Terkait adanya travel advisory atau peringatan perjalanan yang dikeluarkan beberapa negara kepada Pemerintah RI, Gatot mengatakan, hal tersebut akan menjadi masukan bagi TNI untuk lebih meningkatkan keamanan.
"Kalau negara-negara lain mengeluarkan travel advisor ke kita, tentu kita harus lebih waspada lagi dengan berbagai kemungkinan," ucap dia.
Gatot menganggap sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan mencegah terjadinya aksi teror saat ini sudah cukup baik. Terbukti dari banyaknya pelaku teroris yang ditangkap seperti yang terjadi di Poso, Bekasi, dan beberapa daerah lain.
"Kepolisian dengan intelijen dan TNI bersama-sama mengadakan pengecekan dan kita sama-sama lihat, hampir 3 hari sekali ada penangkapan teroris. Dari pengembangan ini, kita kerja semuanya, agar para tamu negara saat KTT OKI merasa aman dan nyaman di Indonesia," pungkas Gatot.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir sebelumnya menyatakan, dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan besar ini didasari alasan kuat. Pertemuan ini rencanannya akan dihadiri 57 kepala negara Islam.
OKI melihat sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menunjukkan komitmen tinggi dan tanpa lelah untuk memerdekakan Palestina.