Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan sudah mulai menyapa warga Ibu Kota. Sejumlah langkah gencar dilakukan Pemprov DKI agar banjir tidak menerjang ruas Ibu Kota seperti Jalan Sudirman, Thamrin, Medan Merdeka, dan kawasan depan Istana Merdeka.
Namun di tengah upaya Pemprov DKIÂ memberikan kenyamanan warganya kala hujan, ada temuan mencengangkan. Yaitu tumpukan kabel di saluran depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyumbat saluran pembuangan air. Jumlahnya sangat banyak.
Bukti itu didapat saat petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menangani banjir.Â
Advertisement
Baca Juga
Ahok menduga ada oknum yang sengaja membuat Jakarta banjir. Dengan begitu, ada dana yang dikeluarkan khusus untuk siaga darurat.
"Apa permainan, apa tidak, apa sabotase, saya enggak tahu. Langsung minta saya siaga darurat, pusat duit Rp 50 miliar, enggak senang sama saya bilang puncak banjir Imlek, enggak banjir. Lurah perhatiin dulunya banjir, sekarang enggak. Aneh, iri amat sama Jakarta, aneh banget," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa 9 Februari 2016.
Lantas apa fakta dari temuan biang kerok banjir Jakarta tersebut? Berikut ini ulasannya yang dihimpun Liputan6.com, Selasa (1/3/2016):
Diangkut 9 Truk
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap penyebab banjir di jalan depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Yaitu adanya tumpukan pembungkus kabel optik di gorong-gorong yang menghambat pembuangan air.
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan mengungkapkan banyaknya volume tumpukan kabel tersebut. Kata dia, tumpukan kabel yang menggunung itu harus diangkut menggunakan 9 truk.
Teguh tidak menampik penyumbatan air oleh tumpukan pembungkus kabel itu menjadi biang keladi banjir di jalan depan Istana Merdeka.
"Ya itu sebabnya," kata Teguh saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Advertisement
Pernah Terjadi 2014
Penyumbatan saluran air dengan pembungkus kabel ini ternyata tak hanya terjadi kali ini saja. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kejadian serupa pernah ada pada tahun 2014.
"Polisi sudah mulai lihat. Sebenarnya dari 2014 sudah ketemu, makanya waktu itu kita pikir sudah bersih, tapi ternyata ada lagi," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 29 Februari 2016.
Dia yakin ada orang yang sengaja menaruh kulit kabel di lokasi itu, agar air tidak bisa mengalir dan meluap tepat di Istana Merdeka.
"Siapa yang iseng ini? Ini bukan sisa, sama juga dengan underpass. Kita lagi awasin, underpass itu enggak ada ceritanya tenggelam, karena pompa kita ada cadangan," ucap Ahok.
Penyisiran Wilayah Lain
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap penyebab banjir di jalan depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Lokasi lain pun ditelusuri guna mencari kemungkinan temuan serupa.
"Bukan tidak mungkin di titik wilayah lain ada, kami terus lakukan penyisiran mencari kemungkinan itu," kata Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (1/3/2016).
Pekan ini, pihak Dinas Tata Air bergerilya mencari penyebab sumbatan air di beberapa titik di Medan Merdeka Utara.
Hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, kata Teguh, belum ada pihak-pihak yang melaporkan kehilangan tumpukan kulit kabel.
"Logikanya kalau ada yang kehilangan dia akan lapor. Tapi nyatanya tidak ada," kata Teguh.
Advertisement
Lapor Polisi
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan mengatakan berdasarkan koordinasi dengan kepolisian, mereka belum pernah menerima adanya laporan kehilangan kabel.
Oleh sebab itu, Teguh menambahkan, pihaknya menggandeng Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya untuk menyelidiki apakah kulit kabel itu sengaja dibuang atau ditinggalkan begitu saja.
"Sudah ditangani oleh Krimsus. Mudah-mudahan segera terungkap," ujar Teguh.
Atas kejadian ini, Gubernur DKI Ahok curiga ada pihak yang sengaja menggunakan banjir untuk memainkan isu Istana Merdeka tenggelam. Padahal tidak mungkin Istana Merdeka tergenang atau banjir.
"Ada orang main isu sama saya, Istana tenggelam. Istana mana mungkin tenggelem. Saya curiga kenapa orang ngomong Istana tenggelam, Istana tergenang, ketemulah ini. Ini 1 truk loh, ini persis di samping sini kantor ESDM," beber Ahok.
Polisi Bergerak
Mendapat laporan tersebut, Polisi langsung bergerak. Tim penyidik menyelidiki adanya dugaan pidana dalam kasus ini.
"Tim masih di lapangan, masih cek temuan-temuan itu," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (1/3/2016).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ujar Mujiyono, telah berkoordinasi dengan kepolisian Polda Metro Jaya.
Dalam koordinasi tersebut, pihak Pemprov DKI memaparkan temuan berikut bukti temuan di lapangan. Yaitu temuan tumpukan pembungkus kabel di gorong-gorong di Jalan Merdeka Selatan.
Terkait ada tidaknya dugaan pidana dari temuan tersebut, Mujiyono menyatakan hal itu tergantung dari langkah yang dilakukan penyidik.
"Tegantung temuan di lapangan oleh penyidik. Nanti kalau ada pihak terkait itu akan kita panggil dan periksa," ujar Mujiyono.
Advertisement