Sukses

Ini 2 Tipe Caketum Jelang Munaslub Golkar Versi Bamsoet

Kader Golkar di daerah bisa membedakan antara bakal caketum yang serius dengan yang sekadar tak serius.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, dari sejumlah nama bakal Calon ketua Umum (Caketum) Partai Golkar yang beredar, diduga ada beberapa diantaranya tidak serius merebut kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Tim Sukses (Timses) Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komaruddin itu, juga meminta, agar kader Golkar di daerah bisa membedakan antara bakal caketum yang serius dengan yang sekadar tak serius.

"Ya dalam suksesi pasti selalu ada yang seperti itu. Lihat saja calon yang hore-hore dan calon serius, pasti beda. Kalau calon hore-hore ya cuma ngomong mau maju, tapi enggak ke daerah," ujar politikus yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (1/3/2016).

Diketahui, sejumlah nama bakal calon ketua umum Partai Golkar diantaranya adalah Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Idrus Marham, Syahrul Yasin Limpo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso dan Aziz Syamsuddin.


Sementara itu, Tim sukses Ade Komaruddin, Ahmadi Noor Supit pun mengklaim, Ketua DPR itu telah mendapatkan dukungan lebih dari 30 persen dari hasil bergeriliya ke sejumlah pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar.

"Dukungan kepada Akom telah meningkat cukup pesat dari daerah.‎ Dari perjalanan sejauh ini, Insya Allah sudah melebihi 30 persen. Minggu depan kita prediksi sudah lewat 50 persen," kata Supit saat di Gedung DPR, Senayan.

Selain itu, ia berujar, sudah ada sejumlah daerah yang berpotensial akan memberikan dukungan kepada Akom. Daerah tersebut yakni Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang dianggapnya sebagai basis dari Akom.

"Itu di Jawa terutama ada Jawa Barat. Saya kira seorang calon harus punya basis daerah untuk menang.‎ Ada Kalimantan, Jawa, dan Sumatera," ujar Supit.

Selain Akom, kader-kader yang diketahui ingin maju dalam bursa calon ketua umum partai berlambang pohon beringin yakni Setya Novanto, Aziz Syamsuddin dan Mahyudin.