Sukses

Cara Saipul Jamil Menjerat Korban MD

MD tidak berdaya melawan karena Saipul Jamil mengiming-imingi akan diorbitkan menjadi artis.

Liputan6.com, Jakarta - Mengenakan baju hitam, topi hitam, dan penutup mulut hitam, seorang pria memasuki ruangan sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polres Jakarta Utara, Senin sore, 29 Februari lalu. Belakangan laki-laki itu diketahui berinisial MD.

Di depan petugas SPK, pemuda 20 tahun itu mengungkapkan telah menjadi korban pencabulan artis dangdut Saipul Jamil. Seingatnya, lebih dari sekali sang artis melecehkannya. Terakhir kali, sekitar Oktober 2015.

MD mengaku berkenalan dengan Saipul lewat media sosial Path. Sampai akhirnya bertemu. Dari pertemuan pertama saja, ujar MD, sang idola sudah mengajaknya mandi bareng. Ajakan itu diakui tak bisa ditolak karena MD mengaku takut sama Saipul Jamil.

"Diajak mandi bareng. Dijanjiin dilatih jadi artis," kata sumber Liputan6.com di kepolisian Jakarta Utara, mengungkapkan pengakuan MD, Selasa (1 Maret 2016) malam.

 



Pengacara korban MD, Agus Rudijanto mengatakan, kliennya baru melapor saat ini karena dihantui rasa takut dan malu. Pertemuan dengan sang idola juga terus berlanjut sampai akhirnya MD mengalami pelecehan beberapa kali.

"Ada yang dipertimbangkan. Masalah malu aib dan masalah ketakutan," ujar Agus.

Menurut Agus, MD memiliki alasan kuat kenapa dirinya selalu mau dan menuruti kemauan SJ. Bahkan sampai berkali-kali. Setiap diajak menginap, Saipul Jamil selalu beralasan agar berangkat bareng menuju lokasi shooting di salah satu stasiun TV ternama.

"Menginap dalam rangka, nanti bareng untuk shooting di acara tertentu di TV swasta. Lebih dari sekali," tambah Agus.

Hubungan SJ dan MD, kata Agus, hanya sebatas artis dan penggemarnya. Namun MD tergiur untuk bisa mengikuti jejak-jejak kesuksesan sang idola. Hal itulah yang membuat MD mengharapkan Saipul Jamil bisa mengajak serta dirinya ke pintu sukses. Tanpa memperdulikan ternyata dirinya hanya dijadikan pemuas nafsu duda Dewi Perssik itu.

"Ada beberapa janji-janji. Ternyata dari janji kesekian kalinya, baru menyadari itu adalah tipu daya. Janji dilatih attitudenya (perilaku) sebagai artis. Beberapa kali ya, karena ada pancingan menjanjikan," ujar Agus.

2 dari 3 halaman

MD Tidak Berdaya Melawan

MD Tidak Berdaya Melawan

Korban yang lahir pada 28 Juli 1995 itu mengaku tak berdaya melawan. Di satu sisi MD ingin menjadi artis terkenal seperti Saipul Jamil. Sekali, dua kali, tiga kali dilecehkan, MD pun masih berharap Saipul Jamil bisa menepati janjinya untuk mengajari dan mengorbitkannya menjadi artis.

Sampai pada peristiwa pelecehan ke-4 atau yang terakhir, janji itu tak kunjung ditepati.

"Tidak berdaya untuk melawan. Jadi dia diiming-imingi. Karena ini untuk diiming imingi, ternyata tidak. Antara Korban dan SJ tidak sesuai dengan komitmen. Ada 4 kali," beber Agus.

Agus mengatakan, selain pengakuan MD, pihaknya juga memiliki saksi kunci atas aksi pelecehan yang diduga dilakukan Saipul Jamil. Mulai dari saksi yang ada di lokasi kejadian sampai saksi yang berasal dari orang 'dalam' Saipul Jamil sendiri.

"Ada saksi yang termasuk menyaksikan pada waktu kejadian. Ada pula bukti-bukti pakaian yang disajikan. Beberapa saksi ada yang baru ketemu di rumah SJ. Ada juga saksi orang-orang dekat SJ," ungkap Agus.

Pelecehan itu sendiri, dari pengakuan MD, terjadi di rumah Saipul Jamil. Bahkan tiap akan melecehkan MD, lanjut Agus, Saipul mengawali dengan membuka baju yang dikenakan MD. Ia kembali menegaskan, saat pelecehan pertama, MD tak berani melawan. Selain larut malam, saat itu semua pintu sudah terkunci.

"Kejadian awal itu malam. Sudah sepi dan pintu pagar juga sudah dikunci. Ya paling tidak saat kita masuk di lingkungan baru, ada ketakutan begitu saja untuk keluar dan masuk. Apalagi klien saya masih baru di Jakarta," beber Agus.

Saat ini, kata Agus, korban mengalami trauma hebat. Dia juga membantah bahwa MD mencari sensasi atau popularitas semata.

"Ada trauma yang luar biasa di korban ini. Bicara popularitas nggak mungkin pake masker datang ke polisi. MD karyawan swasta," tutup Agus.

3 dari 3 halaman

Serangan Balik Saipul Jamil

Serangan Balik Saipul Jamil

Salah satu kuasa hukum Saipul Jamil, Rolan Hutabarat mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan balik MD atas dugaan pencemaran nama baik. Pihaknya pun bertanya-tanya apa motif di belakang laporan MD yang ditujukan kepada Saipul Jamil.

"Kita akan lapor pencemaran nama baik seperti yang tercantum di Pasal 310 dan 311. Kami menimbangkan untuk melapor balik, karena statement penipuan itu sudah mencemarkan nama baik klien kami. Ada niat kesengajaan," kata Rolan.

Dia melanjutkan, pengaduan MD sudah tidak mempunyai dasar hukum yang kuat lantaran peristiwa itu sudah kedaluwarsa atau lebih dari 6 bulan. Khusus untuk kasus dugaan pelecehan.

"Nah ini sudah ada yang 2 tahun, sudah ada yang satu tahun, berarti kan sudah tidak bisa masuk lagi kualifikasi sebagai tindak kejahatan. Itu pernyataan dari KUHP," tutur Roland.

Terakhir Roland menuturkan, pelapor MD mengada-ada merasakan trauma. Hal itu, kata Roland, dilakukan untuk mendukung laporannya saja. Dia juga menyatakan, ada hal aneh yang diklaim oleh MD dan kuasa hukumnya soal dugaan penipuan yang dialaminya.

"Orang kalau mengalami shock, kalau 2 tahun saya rasa orang sudah lupa. Dia (MD) tahu nggak arti penipuan? Dia mau diajarin, itu suatu janji. Itu bukan menipu, ngerti nggak arti penipuan," tutup Roland.