Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno berencana menggandeng para generasi muda dan pengusaha muda kreatif untuk bahu membahu mengatasi permasalahan sosial dan menghadapi pasar bebas Asean (MEA).
Ia, bahkan mengaku tengah belajar ke Bos Go-jek, Nadiem Makarim untuk menyelesaikan permasalahan sosial di Jakarta dengan bantuan teknologi, mulai dari banjir hingga kemacetan.
"Saya terinspirasi dan ingin belajar. Dia (Nadiem) bisa menyelesaikan banyak permasalahan sosial dengan terobosan teknologi. Ternyata banyak masalah yang bisa diselesaikan. Bukan cuma masalah transportasi, tapi ada bahan pokok juga," ujar Sandiaga Uno saat berkunjung ke markas Go-Jek di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa 1 Maret 2016.
Namun, Sandiaga menampik, jika ia mencari dukungan ke Go-Jek untuk Pilkada DKI Jakarta. Ia mengaku hanya belajar, namun tak tertutup kemungkinan jika nanti ia terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, Nadiem akan dibawa serta menyelesaikan beberapa persoalan Ibu Kota.
Baca Juga
"Saya melihat dari teknologinya saja. Dan orang seperti Bro Nadiem ini perlu dirangkul. Seandainya saya mendapatkan amanah ini (jadi gubernur), tentunya penyelesaian masalah sosial dengan basis teknologi jadi pilihan," ujar Sandiaga.
Sandiaga menganggap aturan-aturan dari pemerintah saat ini belum membuka peluang bagi generasi milenia untuk berkembang. Menurutnya, sudut pandang pemerintah dalam membangun masih terpaku pada infrastruktur saja, sedangkan zaman sudah berbasis teknologi.
"Regulasi kita belum terlalu cepat merespon kemajuan teknologi ini. Dalam era ekonomi yang sudah masuk ke dalam era digital, kita harus banyak persiapan," ujar Sandiaga.
Ia berharap agar usaha-usaha kreatif dan bisnis berbasis teknologi mulai diterapkan pengusaha di Indonesia untuk menghadapi pasar bebas Asean.
"Pengusaha dari UMKM ternyata terbelah. Setengah ini mengatakan MEA ini sebagai peluang. Sebagian lagi khawatir dengan kondisi ekonomi ini. Gerakan fenomenal seperti yang ada di Go-jek ternyata banyak sekali lompatan manfaat. Agar kita tidak menjadi penonton negeri sendiri," ucap Sandiaga.