Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror berhasil menangkap 4 terduga teroris Malang di 2 lokasi yang berbeda. Keempat terduga ‎teroris itu ditangkap terkait teror penembakan dan pengeboman di Jalan MH Thamrin, Jakarta 14 Januari 2016.
2 Terduga teroris berinisial PJ alias Raider Bakiyah (35) dan PKK alias Gaja alias Fahri (40) ditangkap di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Keduanya ditangkap di atas Kereta Kahuripan jurusan Bandung-Malang pada Senin 29 Februari 2016 pukul 02.00 WIB.
Sementara 2 terduga teroris lainnya, yakni KW alias S (49) dan DA alias M (25) ditangkap di sebuah makam kramat Dusun Patokpicis, Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Malang, Jawa Timur. Keduanya juga ditangkap pada Senin 29 Februari pukul 06.00 WIB.
"Ini baik yang ditangkap di Kroya maupun di Malang ini 1 jaringan. Mereka ada hubungannya dengan aksi (teror) di Thamrin," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di kantornya, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
‎Menurut dia, keempat orang tersebut pernah bertemu dengan salah satu pelaku bom Thamrin di Kota Batu, Jawa Timur pada akhir 2015. Mereka merencanakan teror dengan target aparat kepolisian sebulan sebelum tragedi bom Thamrin.
"‎Jadi di Batu itu ada kumpul-kumpul, mereka merencanakan teror di Thamrin sekitar sebulan sebelum kejadian," terang Anton.
Baca Juga
Namun, jenderal bintang 2 itu enggan mengungkapkan siapa pelaku bom Thamrin yang ikut dalam pertemuan tersebut. Selain pelaku bom Thamrin, 5 terduga teroris yang sebelumnya ditangkap di Malang terkait kasus yang sama ‎juga disebut-sebut terlibat pada pertemuan di Batu.
"Mereka mau mengadakan penyerangan kepada polisi. Mereka mau melakukan fai atau perampokan, dan menarget orang asing," beber Anton.
‎Keempat terduga teroris hari ini dikabarkan tengah dibawa ke Jakarta untuk penyidikan. "Iya, semuanya dibawa ke Mabes Polri," ucap Anton singkat.
‎PJ dan PKK ditangkap di atas Kereta Kahuripan diduga saat melakukan perjalanan ke Malang, Jawa Timur. Dari tangan keduanya, petugas berhasil mengamankan 3 pucuk senjata api jenis revolver dengan peluru kaliber 99 milimeter, serta uang Rp 5.616.000. Selain itu, petugas menyita 2 telepon seluler, kartu seluler, dan pisau lipat.